Setelah Ada Aksi Bagi-bagi Ayam, Kementan akan Beli 12 Juta Ekor Ayam Potong dari Peternak di Jawa
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membeli ayam milik para peternak mandiri Pulau Jawa.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rahadian Bagus
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Setelah aksi bagi-bagi ayam yang dilakukan peternak ayam di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membeli ayam milik para peternak mandiri Pulau Jawa.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementan, Sugiono, melalui sambungan video call pada Sabtu (18/4/2020) sore.
"Pemerintah telah melakukan stimulus keuangan terhadap produk pertanian, di antaranya ayam, jadi akan dibeli 12 juta ekor ayam, yang merupakan 20 persen dari potensi ayam yang ada di Pulau Jawa dari peternak mandiri," kata Sugiono, melalui sambungan video call.
• Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun Dirikan Dapur Umum, Bagikan 1.000 Bungkus Nasi Per Hari
• Bupati Nganjuk Ajak Warga Donasi APD dan Bahan Pangan, Gotong Royong Atasi Dampak Wabah Covid-19
Ia menuturkan, saat ini pihak Kementan akan berkoordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten di seluruh Pulau Jawa untuk melakukan pendataan peternak mandiri di masing-masing daerah.
Sedangkan untuk harga beli, akan disesuaikan dengan HPP, yakni sekitar Rp 17.500, namun hal ini masih akan dibahas lebih lanjut lagi di tingkat pusat.
"Harganya sesuai dengan HPP, sekitar Rp 17.500, tapi nanti akan dibicarakan lagi," imbuhnya.
Pada Sabtu (18/4/2020) sore, sejumlah perwakilan dari Ditjen PKH Kementan, di antaranya Humas Ditjen PKH Kementan, Pebi Purwo Suseno, dan Pengawas Bibit Ternak Ditjen PKH Kementan, Beni Hermawan, serta perwakilan dari Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Kusdiyarto, datang ke Kabupaten Madiun.
• Harga Ayam Potong Turun Drastis Rp 6000/Kg, Peternak di Madiun Bangkrut sampai Beri Gratis ke Warga
Sebelum menemui pemilik ternak mandiri di Kabupaten Madiun, rombongan ditemui oleh Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Estu Dwi Waluyani, di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Kusdiyarto, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan jumlah peternak mandiri di wilayah Jatim dan melaporkan hasilnya ke pusat.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pusat, seperti sudah dijelaskan tadi, bahwa pemerintah membuat regulasi untuk menyerap produk ayam potong milik petani mandiri, secara nasional. Bukan untuk Madiun saja, tetapi juga daerah lain, akan kami lakukan pendataan dan kami laporkan secepatnya," pungkasnya.
• Bupati Madiun Minta Seluruh Perangkat Desa Intens Sosialisasikan Protokol Covid-19 ke Warga
Diberitakan sebelumnya, peternak ayam di Kabupaten Madiun, membagikan ribuan ayam potong kepada warga secara cuma-cuma, Kamis (16/4/2020) di sejumlah pasar.
Mereka membagikan ayam potong secara gratis lantaran harga di kandang turun drastis hingga mencapai Rp 6000 per kilo.

"Kami benar-benar resah dan sudah tidak mampu lagi produksi kalau harga seperti sekarang. Kami bagi di delapan titik, daripada mati di kandang, lebih baik dibagikan ke masyarakat untuk dikonsumsi. Kami tidak mampu beli pakan," kata pemilik peternakan Anugerah Farm Madiun, Yusak Dwi Prasetyo, saat ditemui di Pasar Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis (16/4/2020) pagi.
Ia mengaku dengan harga Rp 6000 per kilogram, para peternak termasuk dirinya mengalami kerugian mencapai miliaran.
• Paket Bantuan Pangan Non Tunai Dipertanyakan Warga Tulungagung, Nilai Diduga Kurang dari Rp 200.000
"Kerugian mencapai miliaran, dengan HPP Rp 17.000, sedangkan harga sekarang Rp 6000 per kilo, bisa dihitung sendiri kalau kami produksi Rp 15.000 per periode," katanya.
Ia mengatakan, harga ayam potong mulai mengalami penurunan sudah terjadi setelah Lebaran 2019, hingga terakhir puncaknya pada bulan ini Rp 6000 per kilo
Yusak menuturkan, dengan kondisi harga seperti sekarang, banyak peternak ayam yang gulung tikar. Untuk mencapai berat 2 kg, seekor ayam bisa menghabiskan tiga kilogram pakan.
"Kalau harga pakan Rp 6000 hingga Rp 7000 per kilo, mereka makan 3 kg, dijual dengan harga Rp 6000 kan rugi," pungkasnya.
• Pemkab Trenggalek Buka Lowongan Kerja Tenaga Perawat Tambahan Covid-19, Pendaftaran sampai 20 April
Padahal, pemerintah pada Desember 2019, sudah menetapkan HPP ayam potong Rp 17.000 per kilogram.
Namun, faktanya harga ayam potong jauh dari HPP tersebut, bahkan kini turun hingga Rp 6000 per kilogram.
"Kalau ini karena serapan atau daya beli turun, saya pikir tidak, karena masyarakat masih membeli daging ayam di pasar dengan harga di atas Rp 20 ribu per kilo," imbuhnya.
Dia berharap, keluhan mereka ini dapat didengar oleh pemerintah, sehingga ada solusi yang bisa menyelamatkan para peternak ayam.
Pantauan di lokasi, tampak warga yang berada di Pasar Dungus berebut mengambil ratusan ekor ayam potong yang dibawa menggunakan empat mobil pick-up.
Editor: Dwi Prastika
• Dana Prodamas 2020 Senilai Rp 144 M Dialihkan untuk Tangani Covid-19 di Kediri, Wali Kota Minta Maaf