Virus Corona di Gresik
Diwarnai Adu Mulut dengan Petugas, Ratusan Warga di Pelabuhan Gresik Memaksa Pulang ke Bawean
Warga yang berkerumun di Pelabuhan Gresik memaksa pulang kampung ke Bawean karena tidak mendapatkan pekerjaan lagi di perantauan.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Salah satu penumpang, David, mengaku lebih memilih keluar dari pekerjaanya ketimbang bertahan di perantauan.
• Hujan dan Angin Kencang Buat Pohon di Kradenan Tumbang, Sebagian Jalur Pantura Tuban-Gresik Tertutup
• Jelang PSBB Surabaya, Pemkot Jamin Beri Bantuan Bahan Pokok bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 membuatnya berpikir dua kali untuk tetap tinggal di Surabaya.
Tekadnya sudah bulat, pria berusia 20 tahun ini lebih memilih pulang ke rumahnya di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
"Uang tabungan masih ada, lebih baik di rumah daripada di kos. Belum ada tanda-tanda pandemi virus Corona berhenti daripada tambah parah di perantauan," punganya.
Hal yang sama diungkapkan, Fahrizal.
Dia mengaku sudah tidak memiliki biaya lagi untuk bertahan hidup di Kalimantan.
Adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat tempatnya bekerja memilih melakukan pengurangan jumlah karyawan.
• Tak Ada Salahnya Berikan Hadiah untuk Memotivasi Anak Berpuasa, Ingat Syaratnya Ya!
• Nelayan di Malang Curhat Soal Merosotnya Harga Ikan hingga 50 Persen di Tengah Pandemi Covid-19
Warga Kecamatan Tambak ini bekerja sebagai kuli bangunan di Kalimantan.
"Sudah kehabisan uang kalau terus di Kalimantan. Lebih baik pulang, saya tidak punya pekerjaan karena ada pengurangan karyawan," tutupnya.
Editor: Dwi Prastika