Virus Corona di Malang
Nelayan di Malang Curhat Soal Merosotnya Harga Ikan hingga 50 Persen di Tengah Pandemi Covid-19
Nelayan di Desa Tambakrejo Malang mengeluhkan harga ikan yang merosot, bahkan sampai 50 persen. Diduga hal itu karena sedikitnya permintaan pasar.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Nelayan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluhkan harga ikan yang merosot turun hingga 50 persen karena permintaan yang sedikit.
Nelayan bernama Swasana Hari Darmawan menuturkan, harga komiditi ikan gurita, kerapu, dan lainnya mengalami penurunan harga yang signifikan.
Gurita sebelum pagebluk virus Corona atau Covid-19 melanda, harganya Rp 50 ribu per kilogram.
Kini hewan jenis moluska itu dibandrol seharga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogramnya.
• Jelang Ramadhan, Pangkalan Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Malang Kebanjiran Pasokan
• Dampak Covid-19, Ribuan Tenaga Kerja di Kota Batu Dirumahkan Perusahaan & 52 Orang di-PHK
Sedangkan jenis kerapu juga merosot hingga Rp 27 ribu per kilogram.
Padahal ikan yang kerap menghiasi menu kuliner seafood itu harganya bisa Rp 37 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Ada penurunan permintaan. Kami menduga permintaan turun juga karena banyak warung yang tutup. Warga kan dianjurkan tak keluar rumah," ujar Darmawan, Kamis (23/4/2020).
Darmawan menerangkan, pihaknya tetap melakukan aktivitas mencari ikan.
Pihaknya hanya bisa pasrah sembari berharap harga ikan berangsur normal.
• BPJS Kesehatan & Disnaker PMPTSP Kota Malang Bersinergi, Badan Usaha Tak Daftar JKN-KIS Disanksi
• Masih Ada Penginapan Kota Batu yang Buka di Tengah Pandemi Virus Corona, Satpol PP Bertindak
Baginya, menjadi nelayan adalah satu-satunya pekerjaan yang menghasilkan uang.
"Kami berharap harga berangsur normal. Nelayan terkait kondisi ini ya gak bisa protes. Semoga ada perhatian dari pemerintah," tutur Darmawan.
Selain harga ikan yang merosot, pihaknya tengah menghadapi perubahan angin barat ke timur.
Nelayan menyebutnya musim angin selatan.
Pada saat angin berhembus, kecepatannya tinggi. Sehingga menjadi momok para nelayan.
• BREAKING NEWS: PSBB Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Resmi Diterapkan Mulai Selasa 28 April 2020
• Pantau Ketat Pemudik yang Nekat Pulang Kampung, Pemerintah Dirikan Cek Poin di Pintu Masuk Blitar