PSBB Gresik
Antisipasi Kericuhan, Desa Sekapuk Ujungpangkah Kabupaten Gresik Pilih Tidak Bagikan BLT
Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memilih untuk tidak membagikan sembako kepada warga
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memilih untuk tidak membagikan sembako kepada warga. Alasannya untuk menghindari kericuhan antar warga yang dapat bantuan langsung tunai (BLT) dengan yang tidak.
Nurgianti, warga Desa Sekapuk ini tidak masalah tidak menerima BLT Dana Desa. Suaminya yang bekerja sebagai kuli batu sebenarnya rerdampak. Pemasukan sehari-hari jelas berkurang.
Namun, rumahnya layak huni tidak masuk dalam kriteria penerima BLT DD.
"Daripada menerima BLT DD Rp 600 ribu tapi tidak merata buat apa, nanti ada masalah. Lebih baik sembako seperti selama ini tapi merata," kata wanita berusia 46 tahun ini.
Hal yang sama disampaikan Namicha, dia tergolong mampu meskipun terdampak. Sebab, suaminya yang berada di luar negeri tidak bisa bekerja seperti biasa akibat 'lockdown' di Malaysia.
"Tidak dapat Rp 600 ribu, tetapi selama tiga kali mendapat bantuan sembako dari desa, beras mie instan, masker, tidak dapat Rp 600 ribu tidak dapat semua," terangnya kepada TribunJatim.com.
• Kapolda Jatim Baru Irjen Pol M Fadil Imran Ternyata Ayah dari Sosok Ini, Anggota DPR RI Termuda
• Promo Telkomsel Gratis Kuota hingga 5GB, Cek Daftar Paket Sahur Internet Malam Mulai Rp2 Ribu Saja
• Erwin Prasetya Mantan Basis Dewa-19, Sore Ini Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya
Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengatakan, ia bersama anggota BPD, Kesra, Sekdes sepakat tak menyalurkan BLT DD kepada masyarakat sesuai intruksi penggunaan DD untuk BLT dari pemerintah pusat.
Alasannya, sesuai 14 kriteria dari Kemensos RI, tidak ada satupun warga Desa Sekapuk yang masuk dalam kriteria tersebut. Selain itu, kaputusan tak menyalurkan BLT DD merupakan kesepakatan Musdes yang telah disepakati.
Padahal anggaran 30 persen dari pagu dana desa, ada 154 KK yang berhak memerima BLT DD itu di desanya. Tetapi dia kesulitan mencari 14 kriteria.
Oleh sebab itu, Halim lebih memilih tidak membagikan dana tersebut dan warga setuju. Tidak ada kericuhan, iri atau saling curiga karena bantuan sebesar Rp 600 ribu itu.
"Tidak ada warga desa kami yang masuk kriteria tersebut," ujarnya kepada awak media, Sabtu (2/5/2020).
Dalam realokasi anggaran untuk Covid-19 ada dua kegiatan yang akan dilakukan yakni pencegahan corona serta PKTD (Padat Karya Tunai Desa).
"Tidak ada dana desa untuk BLT karena memang warga tidak ada yang masuk kriteria," ungkapnya.
Saat pandemi virus corona atau covid-19 seluruh lapisan masyarakat terdampak, mereka terdampak secara sosial ekonomi. Pendapatannya berkurang. Bahkan, ada yang sudah tidak bisa bekerja kembali.
Nah, mengetahui hal ini, pihaknya sudah membagikan paket sembako sebanyak tiga kali. Pertama yang didanai dari PADes, kedua dana desa penanganan covid-19, terakhir dari CSR perusahaan.