Virus Corona di Gresik
Remaja Gresik Kejang Seusai Tarawih, Meninggal saat ke Puskemas, Dimakamkan Pakai Protokol Covid-19
Remaja di Gresik kejang-kejang seusai salat tarawih. Ia meninggal saat dibawa ke Puskesmas Duduksampeyan.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Dalam sehari ada tiga pemakaman sekaligus dengan menerapkan standar Covid-19.
Satu di antaranya, seorang laki-laki berusia 19 tahun dari Kecamatan Duduksampeyan.
Diketahui, pria itu berinisial AHR.
Pria asal Kecamatan Duduksampeyan itu mengeluh sakit tenggorokan dan leher seusai salat tarawih.
• UPDATE CORONA di Jatim Minggu 3 Mei, Total Pasien Positif Covid-19 Tembus 1.037, Sembuh 171 Orang
Kemudian dia kejang-kejang dan dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Duduksampeyan.
Setibanya di sana, dia didampingi ayah dan kakaknya.
Tetapi kondisinya memburuk hingga menghembuskan napas terakhir berapa jam kemudian.
• Sikap Maia Estianty Pada Suami saat Sahur Keluarga Dikritik, Balasan Maia Viral: Hormati Privasi
• Dulu Viral Gadis Cantik Nikah seusai 2 Bulan Kenal di IG, Lihat Kabarnya & Suami Kini, Bicara Cobaan
Lalu, dibawa menuju RSUD Ibnu Sina untuk melakukan visum dan memeriksa sampel cairan tubuh untuk mencari tahu kematian korban apakah terkait dengan virus Corona atau Covid-19.
"Yang di Duduksampeyan, infonya orang ini habis salat tarawih merasa badannya tidak enak dibawa ke puskesmas. Di puskesmas sudah meninggal, dimakamkan sesuai protokol Covid-19," ujar Ketua Gugus Tugas percepatan dan penanganan Covid-19, Nadlif kepada TribunJatim.com, Sabtu (2/5/2020).
Jasad korban dimakamkan di TPU Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan dinihari.
• Rapid Test 82 Pelanggar Jam Malam PSBB Surabaya, 5 Terindikasi Positif Corona, Dibawa ke RS Menur
Pemakaman dengan standar Covid-19 juga terjadi di Kecamatan Ujungpangkah.
Pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ini seorang wanita berusia 56 tahun.
Dengan riwayat penyakib bawaan seperti sakit paru-paru.
• BOCOR Pengakuan Dokter Pelapor Pertama Covid-19, Baru Terkuak Fakta: Pasien Bukan 1 Tapi Sekeluarga
Belum genap sehari berada di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
"Yang di Ujung Pangkah pasien PDP," ucapnya.