Derita Perempuan Muda, Dinikahi Tak Resmi Saat Usia 13 Tahun, Dipukuli karena Tidak Bisa Masak
SM, perempuan asal Banten hampir setahun disekap AA, suaminya, AA di rumah kontrakan, bahkan ia kerap dianiaya gara-gara dianggap tidak bisa memasak.
TRIBUNJATIM.COM - Hanya gara-gara tak bisa memasak, SM (17), perempuan asal Banten, menjadi sasaran penganiayaan suaminya, AA (37).
Tak cuma sampai di situ kemalangan perempuan muda ini. Ia hampir setahun disekap AA di rumah kontrakannya di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Awal penderitaan SM bermula dari ketika ia dinikahi AA saat berusia 13 tahun. Itu pun tidak dinikaih secara resmi, tetapi siri.
• Kisah Pilu Cewek Pacaran 5 Tahun dari SMA Dulu Viral, Syok Tahu Gadis Lain Hamil setelah Lamaran: Oh
• Pria Tulungagung Bawa Surat Rapid Test Positif Covid-19 Mau Masuk Surabaya, Dicegat di Bundaran Waru
Hingga akhirnya, SM dibawa AA tinggal di rumah kontrakannya di Kapasiran, Kabupaten Bogor.
Yang dianggap warga janggal, AA tidak melaporkan keberadaan SM kepada ketua RT setempat dan warga di sekitarnya.
Saban, Ketua RT 003, bercerita, saat pertama kali datang ke wilayah itu, AA tidak melaporkan keberadaan istrinya.
Bahkan, AA juga tak pernah melapor telah menikah dan menyerahkan kartu keluarga dengan status ia belum menikah.
"Belum punya anak juga, karena kan ini (SM) umurnya baru 17 tahun, nikahnya umur 13 tahun. Jadi mereka sering pindah-pindah (mengontrak)," ungkap Saban.
"Awal mulanya dia ke sini ngontrak, pengakuannya dia sendiri, enggak punya istri, tapi infonya memang nikah siri," imbuh dia.
• Silsilah Didi Kempot, Punya Dua Istri dan 5 Anak, Adik Mamiek Prakoso, Lahir dari Keluarga Seniman
• VIRAL Fakta Crazy Rich Surabayan Tom Liwafa Bagi Uang, Sindir YouTuber & Tak Cuma Sekali: Dikit
• Ekspresi Nikita Mirzani Kepo Isi Kamar Betrand Peto, Melongo Tahu 1 Benda Mahal: Gak Bisa Dicolong
Sebagai ketua RT, Saban mengaku tak pernah mengetahui keberadaan perempuan di rumah AA hingga kasus penganiayaan tersebut terungkap setelah sang SM berhasil melarikan diri.
"Saya juga enggak tahu sama sekali kalau perempuan ini tinggal di situ, jadi enggak pernah lihat kesehariannya.
Apalagi rumahnya di pinggir jalan raya dan lingkungannya sepi, kanan kirinya masih ada yang kosong," ungkapnya.
Sehari-hari AA adalah pedagang roti keliling. Saat AA bekerja, sang istri disekap di kamar utama yang dilengkapi toilet.
Selama setahun, SM tak boleh keluar rumah. Perempuan 17 tahun itu juga kerap dianiaya karena alasan sepele, salah satunya dianggap tak bisa masak.
Selama di kamar, SM dilarang keluar dan tidak diberi makan. Bahkan secara berulang, AA sering membenturkan kepala istrinya ke tembok.