PSBB Jawa Timur
PSBB Surabaya Raya Tak Cukup 14 Hari, FKM Unair Usul ke Khofifah Ada Perpanjangan Satu Kali Lagi
FKM Unair mengusulkan masa PSBB Surabaya Raya diperpanjang satu kali khawatir second wave.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masa pemberlakukan PSBB Surabaya Raya sudah memasuki hari ke 11.
Apabila hasil dari masa PSBB Surabaya Raya menunjukkan hasil yang menggembirakan, seharusnya PSBB Surabaya Raya akan diakhiri pada 11 Mei 2020 mendatang.
Akan tetapi dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (8/5/2020), Dr. Windhu Purnomo Tim Kajian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ( Unair ) Surabaya merekomendasikan agar masa PSBB Surabaya Raya diperpanjang satu kali lagi.
• Baru Saja Kontak Intim sama Istri, Pria Pasuruan Ini Dievakuasi, Istrinya Ternyata Positif Covid-19
Salah satu yang menjadi alasan usulan penambahan masa PSBB Surabaya Raya sebanyak 14 hari lagi adalah karena masa penularan Covid-19 lebih dari 14 hari.
"Padahal nyatanya masa penularan Covid-19 itu tidak hanya 14 hari. Ketika sesorang sudah tertular tapi dia belum muncul gejala sampai sudah ada gejala, maka jika dropletnya menyebar maka terjadi penularan," kata Windhu.
Begitu juga saat seseorang itu dinyatakan positif maka dia juga masih menulari sampai virus di tubuhnya hilang atau negatif.
• Puluhan Nasabah Bank Mandiri Datangi KCP Surabaya, Mengeluh ATM Error: Berawal Diminta Ganti Pin
• Rapid Test Massal Pasar Porong, 2 Pedagang Positif Corona, Langsung Diisolasi Sambil Tunggu Tes Swab
Selama dia masih positif maka seseorang tersebut masih menulari pada orang lain.
Lebih lanjut, ia mengatakan perjalanan alamiah dari Covid-19 ini berdasarkan pengalaman di banyak daerah termasuk di luar negeri banyak masyarakat di populasi yang belum terdeteksi, sehingga penting jika masa di rumah saja dengan PSBB Surabaya Raya diperpanjang.
"Masa infeksi di mana seseorang bisa menulari orang lain itu 14 hari, itu selama masa inkubasi. Tapi nyatanya masa menginfeksinseseorang yang punya gejala ringan itu bisa sampai 21 hari. Sedangkan yang gejalanya parah dan kritis bisa sampai 25 hari," terangnya.
Sehingga menurutnya jika PSBB Surabaya Raya hanya diberlakukan selama 14 hari dan dihentikan, maka potensi penularan masih akan terjadi.
• VIRAL VIDEO Kakek Probolinggo PDP Corona Ngamuk di RS, Tarik Pintu Coba Kabur, Terkuak Nasibnya Kini
Terutama dari orang tanpa gejala yang jumlahnya di populasi bisa mencapai 55 persen.
"Kalau PSBB diputus 14 hari, bagaimanapun kurvanya di tiga daerah ini maka yang kami khawatirkan akan terjadi second wave. Itu yang kita takutkan," tandasnya.
"Maka kami FKM Unair, kami usulkan pada gubernur agar PSBB Surabaya Raya tidak berhenti 14 hari. Hati-hati karena sebetulnya penyebaran tidak berhenti," Lanjutnya
Dari FKM Unair mengusulkan agar selama tahap pertama PSBB Surabaya 14 hari ini dijadikan evaluasi dan pijakan awal.
Kalaupun hasilnya sudah melandai maka tetap harus dilanjutkan agar tidak terjadi second wave.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati