PSBB Surabaya Raya
Masuk PSBB Jilid II, Seluruh Warga Sidoarjo dan Gresik Bisa Belanja Sembako Murah dan Gratis Ongkir
Memasuki Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua di kawasan Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo,
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memasuki Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua di kawasan Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Lumbung Pangan Jatim memberikan perluasan layanan akses sembako murah pada masyarakat.
Kini, seluruh warga Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik bisa mendapatkan akses sembako murah di Lumbung Pangan Jatim dengan layanan gratis biaya pengiriman atau gratis biaya ongkir.
Jika sebelumnya layanan gratis ongkir hanya untuk pembelanjaan online dengan jarak maksimal 20 kilometer, kini jarak maksimal tersebut tidak berlaku dan layanan bisa menjangkau seluruh area kawasan PSBB Surabaya Raya.
Direktur Panca Wira Usaha (PWU) Jatim, Erlangga Satriagung, mengatakan layanan belanja sembako murah gratis ongkir ini bisa diakses masyarakat melalui website https://lumbungpanganjatim.com/.
Dari laman tersebut masyarakat bisa belanja dan melakukan pembayaran secara online dan belanjaan akan diantarkan sampai ke alamat pelanggan.
"Ini merupakan evaluasi kami selama program Lumbung Pangan berjalan, jadi ternyata banyak juga masyarakat yang pesan tapi di luar jarak maksimum 20 kilometer. Maka kami berupaya mencari solusi agar mereka tetap terlayani," kata Erlangga, pada Surya, Rabu (13/5/2020).
• Lebih dari 300 Transaksi Online per Hari di Lumbung Pangan Jatim, Driver Ojol Dapat Manfaat Ekonomi
• Dianggap Mampu, 526 Penerima Bansos Covid-19 di Kota Mojokerto Dicoret, Bantuan Telah Dikembalikan
• VIRAL Surat Cinta untuk Pilot Joyce Lin yang Jatuh di Danau Sentani Papua, Foto & Isi Menyayat Hati
Oleh sebab itu Lumbung Pangan Jatim menggandeng BUMN yaitu PT Pos Indonesia untuk ikut memberikan layanan pengiriman belanjaan dari Lumbung Pangan Jatim. Terutama karena jaringan pos juga sudah masuk sampai ke pelosok daerah.
Sistemnya, sebanyak dua kali sehari, setiap siang pukul 13.00 WIB dan pukul 16.00 WIB, tim dari Lumbung Pangan Jatim merekap belanjaan dari pelanggan dari wilayah Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo.
Setelah direkap di waktu tersebut maka seluruh belanjaan pesanan online dari pelanggan akan dibawa ke satu titik drop di Gresik dan Sidoarjo, kemudian diantarkan ke masing-masing alamat dengan layanan PT Pos Indonesia.
Biaya pengiriman tersebut ditanggung oleh Pemerintah Provinsi melalui subsidi yang sengaja diberikan untuk memudahkan masyarakat.
"Dengan sistem dua kali drop dari Jatim Expo ke Sidoarjo dan Gresik, maka, yang pesan pagi, sore sudah bisa diantar. Kalau yang pesan siang bisa diantar sorenya," tegas Erlangga.
Harapannya masyarakat tak perlu lagi belanja dengan cara bertatap muka, dan juga penerapan physical distancing di tengah pandemi covid-19 bisa terlaksana. Terlebih kini kawasan Surabaya Raya juga tengah memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua.
Dengan perluasan ini, hampir seluruh kawasan Surabaya Raya bisa terjangkau. Hanya ada dua kecamatan yang belum bisa terjangkau. Yakni Kecamatan Ujung Pangkah dan Bawean, Kabupaten Gresik.
Sesuai tujuan awal dari penyelenggaraan program ini, Lumbung Pangan Jatim menyediakan aneka sembako murah dengan harga di bawah pasar.
Mulai beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, frozen food, daging ayam, kecap, sirup, mie instan dan juga banyak lagi. Program ini berlangsung hingga 21 Juli 2020 mendatang.
Hingga 12 Mei 2020, total transaksi Lumbung Pangan Jatim mencapai 33.313 transaksi. Dari jumlah tersebut, ada 4.533 transaksi dilaksanakan secara online. Nilai transaksi melalui belanja onlinenya mencapai Rp 438.9 juta, dan total transaksi secara keseluruhan mencapai RP 3,13 miliar.
Di sisi lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan perluasan program ini merupakan peningkatan layanan bagi warga masyarakat yang kini tengah ada penerapan PBSS. Masyarakat dilakukan pembatasan physical distancing ketat demi memutus mata rantai penularan covid-19.
"Dengan adanya program belanja online, kemudian juga gratis ongkir, maka kita ingin mendekatkan layanan akses sembako murah, agar selama physical distancing dan PSBB diberlakukan, masyarakat tidak mengalami kesulitan akses terhadap bahan pangan, terlebih juga harganya yang lebih murah dari harga pasar," ucap Khofifah. (Fatimatuz Zahroh/Tribunjatim.com)