Virus Corona di Madiun
Pastikan Semua Warganya Terima Bantuan, Wali Kota Madiun Maidi Gowes 17,5 KM Sambil Bagikan Sembako
Ingin pastikan semua warganya menerima bantuan, Wali Kota Madiun, Maidi, gowes 17,5 KM sambil bagikan sembako pada warga kurang mampu.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rahadian Bagus
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Wali Kota Madiun, Maidi, genap berusia 59 tahun pada Selasa (12/5/2020).
Meski usianya sudah separuh abad, namun tidak menyurutkan semangat Maidi untuk turun langsung ke bawah dan melihat kondisi sosial masyarakat Kota Madiun.
Sore itu, dengan mengendarai sepeda, Maidi, ditemani sejumlah kepala OPD Pemkot Madiun, berkeliling sejauh 17,5 kilometer untuk membagikan sembako.
Maidi tampak bersemangat membagikan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu, sembari menyapa warganya selama perjalanan.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Maidi bersama rombongan, berangkat mengendarai sepeda dari rumah pribadinya di Jalan Merpati, kemudian berkeliling di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kanigoro, Kelurahan Pilangbango, dan Kelurahan Rejomulyo.
"Saya cek langsung ke lapangan, artinya bantuan-bantuan selama ini sudah mulai berjalan, baik itu yang dari pusat atau daerah kami cek semuanya, jangan sampai ada yang kelewatan. Apalagi masyarakat yang membutuhkan, itu kasihan sekali," kata Maidi seusai menyerahkan bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Ia menuturkan, bantuan berupa paket sembako senilai Rp 200 ribu itu berasal dari sumbangan masyarakat dan juga dari sumbangan beberapa instansi.
Bantuan dari para donatur ini sengaja dibagikan kepada masyarakat ekonomi paling bawah untuk menyambung bantuan dari pemerintah.
• UPDATE CORONA di Kota Madiun Selasa 12 Mei, Satu Lagi Warga Positif Covid-19, Bukan Klaster Temboro
"Jadi ini untuk masyarakat terbawah, untuk menyambung bantuan yang dari pemerintah. Pemerintah baik dari pusat dan daerah kan ada BPNT. Nominalnya kan Rp 200 ribu sebulan. Nah, kalau masyarakat paling bawah tentunya ini belum cukup. Makanya kita sambung yang dari sumbangan masyarakat ini,’’ kata Maidi.
Ia menuturkan, para penerima bantuan sembako tersebut sebenarnya sudah tercover dengan bantuan, baik dari pusat ataupun provinsi.
Namun, besaran bantuan yang diterima bagi sebagian warga masih belum mencukupi kebutuhan hidup mereka.
"Tercover, yang penerima ini sudah tercover, ada yang tercover PKH, ada yang tercover BPNT, tapi itu kan hanya 200 ribu. Kalau dibelikan sembako untuk satu rumah, seminggu pasti sudah habis, maka kalau sudah satu minggu donasi saya keluarkan seperti ini," katanya.
Pada sore itu, Maidi, sudah menyiapkan 60 paket sembako, hanya saja karena waktu yang terlalu mepet dengan waktu berbuka puasa, tidak seluruhnya dapat ia serahkan langsung ke masyarakat.
• Rapid Test 100 Karyawan Pabrik Rokok di Madiun Didampingi Bupati, Imbau Lahan Kosong Ditanami Lombok
"Sebenarnya sudah kami siapkan 60 paket, tetapi waktunya tidak cukup. Mungkin besok kita akan berangkat agak siang, " ujarnya.
Pria yang gemar berolahraga ini mengaku lebih suka langsung menyerahkan bantuan sembako, sembari melihat kondisi riil warganya.
Dengan demikian, ia bisa mengambil kebijakan yang tepat sasaran dan dirasakan langsung masyarakat yang membutuhkan.
"Naik sepeda satu itu sehat, yang kedua ini hari ulang tahun saya, karena hari ini ulang tahun saya, saya keliling, sambang menemui warga yang benar-benar bawah, apa yang harus saya lakukan setelah saya melihat seperti ini, langkah-langkah apa ke depan untuk mensejahterakan masyarakat saya harus tahu. Untuk mengambil kebijakan saya tidak bisa menggantungkan laporan dari pak RT, pak RW, pak lurah, tetapi saya harus tahu sendiri," katanya.
Pada hari yang spesial ini, Maidi yang berulang tahun ke-59, juga memberikan tambahan bantuan selain paket sembako.
• Petani Kolang-kaling di Kabupaten Madiun Ketiban Rezeki di Bulan Ramadhan, Harga Bisa Naik 50 Persen
Namun, ia enggan menyebutkan tambahan bantuan tersebut.
"Kalau ada tambahan, nggak akan saya sampaikan," katanya sambil tertawa.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Maidi memimpin rapat koordinasi bersama camat dan lurah yang ada di Kota Madiun guna membahas mekanisme penyaluran bantuan-bantuan yang menjadi hak masyarakat.
Saat ini pihaknya masih melakukan update data masyarakat terendah, yang diperkirakan jumlah sekitar 2000 orang.
Dalam waktu tiga bulan ini, terdapat 36.641 bantuan yang berasal dari dana APBN, provinsi, APBD, dan bantuan dari masyarakat, yang sudah mulai didistribusikan.
Selain membagikan sembako, Pemkot Madiun juga menempeli stiker khusus di setiap rumah keluarga penerima bantuan.
Stiker tersebut bertuliskan jenis-jenis bantuan yang diberikan pemerintah.
Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui jenis bantuan apa saja yang diterima keluarga tersebut. Penempelan stiker tersebut juga wujud transparansi penyaluran bantuan di Kota Madiun.
Editor: Dwi Prastika