Virus Corona di Indonesia
Candaan Gadis Ini Tidak Lucu, Prank Petugas Medis Kejang-kejang & Akui Kena Corona, Lihat Endingnya!
Perempuan di Bone Sulawesi Selatan berpura-pura kejang-kejang dan mengaku positif Corona. Kini berakhir menjadi kasus pidana.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Candaan gadis di Bone Sulawesi Selatan ini tidak lucu dan tak patut dicontoh.
Pasalnya, gadis tersebut melakukan prank kepada petugas medis dengan berpura-pura kejang di rumah sakit dan mengaku positif Corona Covid-19.
Alhasil, candaan itu kini berakhir menjadi kasus pidana.
Saat dilakukan pemeriksaan, petugas medis justru mencium bau alkohol.
Lihat nasib si gadis berikut ini!
• China Meradang & Tantang Prancis, Minta Kontrak Senjata dengan Taiwan Dibatalkan, Lihat Ancamannya!
Sat Reskrim Polres Bone, Sulawesi Selatan kini menetapkan menjadi tersangka dalam kasus candaan atau prank di dua rumah sakit Bone.
Kasatreskrim Polres Bone, AKP Mohammad Pahrun melalui pesan singkat, pada Rabu (13/5/2020) mengatakan, bahwa pihaknya telah mengamankan kedua pelaku.
"Kami sudah amankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak semalam," bilang Pahrun.
• Cerita Pengusaha Konveksi yang Nasibnya Tak Menentu Akibat PSBB Surabaya: Bantu Kami
• Pemkab Malang Godok Aturan Kunjungan Pariwisata, Akan Diterapkan setelah Pandemi Covid-19 Usai
Pelaku adalah seorang gadis belia berinisial AR (20) dan dikenakan Pasal 14 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.
Sementara ketiga rekannya yakni ES (19), ADL (21) dan DA (22) dijadikan saksi dalam kasus ini.
"Ketiganya dijadikan saksi dengan pengawasan dan wajib lapor. Ketiganya telah dikembalikan ke orangtua mereka untuk dilakukan pembinaan," sebut Pahrun.
• VIRAL Virtual Wedding Green Screen, Ide Nikah saat Corona, Tamu Undangan Hadir Lewat Link Streaming
• Unusa Gelar Doa Bersama Puluhan Anak Dari Panti Asuhan, Rektor Unusa : Wabah Segera Berakhir
Kasus tersebut bermula pada Jumat (8/5/2020) lalu sekira pukul 02.00 WITA saat mereka meminum minuman keras di sebuah indekos di Jalan Salak, Kelurahan Jeppe, Kecamatan Taneteriattang Barat.
Setelah itu AR masuk ke dalam kamar indekos.
Sementara tiga rekannya berada di luar. Tiba-tiba ketiga rekannya mendengar AR mengigau.
Mereka pun masuk ke kamar dan melihat AR dalam keadaan kejang-kejang.
Ketiganya, kata Pahrun langsung membawanya ke Puskesmas Watampone.
Sesampai di Puskesmas, salah satu rekannya turun untuk memberitahukan ke petugas medis bahwa ada temannya yang tidak sadarkan diri.
Kondisinya sesak napas dan kejang-kejang.
Mendengar hal itu, petugas di Puskesmas Watampone mengarahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Hapsah.
Setiba di Rumah Sakit Hapsah dilakukan pertolongan pertama.
Di sana AR sadar dan menyampaikan kepada ES bahwa dirinya harus diperiksa dan dites Corona. Sebab, ia mengaku telah kontak dengan kakeknya di Papua yang teridikasi positif virus Corona.
Pihak Rumah Sakit Hapsah pun menganjurkan agar AR di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru karena memiliki fasilitas penanganan virus Corona.
• Virus Serupa Covid-19 pada Kelelawar Ditemukan Peneliti, Bukti Corona Tak Bocor dari Laboratorium?
• Sukses Jadi Sarah di Sinetron Si Doel, Cornelia Agatha Justru Pernah Alami KDRT & Idap Penyakit
Menurut Pahrun, setiba di RSUD Tenriawaru, AR berpura-pura pingsan. Seorang rekannya mengatakan bahwa lebih baik diperiksa Corona karena pernah kontak dengan kakeknya yang positif Covid-19.
Mendengar hal tersebut, petugas medis kemudian mengarahkan ke ruangan pemeriksaan Covid-19 dan ditangani dengan protokol Covid-19.
Setelah diperiksa suhu tubuhnya normal sekira 36,9 derajat celcius. Petugas medis juga tidak menemukan gejala Covid-19.
"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," jelas Pahrun.
Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan AR berpura-pura pingsan.
Saat dilihat oleh petugas medis, ia menutup matanya, ketika petugas medis mengalihkan perhatian ke arah lain, ia membuka matanya.
Justru petugas medis mencium bau alkohol dari AR.
Petugas berkeyakinan bahwa AR hanya mabuk dan tidak terindikasi Covid-19.
Petugas medis pun kemudian memanggil ketiga rekannya untuk membawa pulang.
• PMI Informasikan Covid-19 Tak Ditularkan Lewat Darah, Warga Kota Kediri Kembali Antusias Donor Darah
• Jawaban Bijak Istri Didi Kempot saat Seika Tanya di Mana Ayahnya Kini, Beri Pengertian & Nasehat Ini
Ketiga temannya pun kemudian membawa AR ke mobil.
Setiba di mobil AR berteriak "ku prank ko (saya prank kamu)".
"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia. Sesampai di mobil dia teriak ku prank ko (saya prank kamu)," ujarnya.
Pahrun mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main atau melakukan dengan perbuatan prank di masa pandemi Covid-19.
"Jangan main-main dengan perbuatan prank. Kasihan petugas medis yang bertugas dikerjai seperti itu. Semoga ini menjadi pembelajaran," tuturnya.
(Kompas.com/Kontributor Bone, Abdul Haq)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Prank" Petugas Medis Kejang-kejang dan Mengaku Positif Corona, Gadis Ini Ditangkap"