Fakta di Balik Meninggalnya Perawat Hamil 4 Bulan Positif Covid-19 di Surabaya, Ada Pasien Bohong?
Seorang perawat hamil 4 bulan positif Covid-19 meninggal dunia. Benarkah karena ada pasien tak jujur?
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Seorang perawat hamil 4 bulan positif Covid-19 meninggal dunia. Benarkah karena ada pasien tak jujur?
TRIBUNJATIM.COM - Video perawat hamil 4 bulan positif Covid-19 saat ini begitu viral di media sosial, kematian sang perawat menimbulkan tanda tanya besar.
Belum diketahui secara pasti kronologi perawat hamil 4 bulan yang positif Covid-19 tersebut meninggal dunia.
Pihak RS Royal Surabaya tempat sang perawat bekerja pada akhirnya mengungkap profil sekaligus jejak karir sang perawat.
RS Royal Surabaya juga mengklarifikasi penyebab meninggalnya, seorang perawat yang videonya sempat viral di media sosial itu.
Benarkah karena pasien tak jujur?
• Kisah SBY Soal Makam Juniornya di Timor Timur, Tulisan di Pusara Bikin Para Tentara Menangis
Simak berita selengkapnya.
Penyebab meninggalnya perawat RS Royal yang tengah mengandung 4 bulan itu diklarifikasi juga oleh pihak Rumah Sakit.
Pihak Rumah Sakit Royal Surabaya, mengklarifikasi penyebab meninggalnya, seorang perawat yang videonya sempat viral di media sosial.
Informasinya, perawat itu bernama Ari Puspita Sari.
Pihak rumah sakit tempat tenaga medis itu bekerja pun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut penyebab meninggalnya.
Sementara, Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, hal itu terlihat dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tim RS Royal, garda terdepan menunjukkan gejala infeksi Covid-19.
"Kalau itu dari informasi medis, kalau saya rasa benar dan tidaknya mestinya dari RSAL yg menjelaskan."
Sang perawat ternyata menjalani penanganan atas gejala Covid-19 dan sakit di tubuhnya itu di RSAL Surabaya.
"Dari kita memang dugaan ke arah sana secara klinis. Pasti dan tidaknya dari RSAL Dr Ramelan, karena RSAL Dr Ramelan yang merawat lanjutan," kata Dewa saat ditemui di Rumah Sakit Royal Surabaya, Senin (18/5/2020).
Lebih lanjut, pihak Rumah Sakit Royal tempat sang perawat bekerja berharap adanya kejujuran dari semua pasien yang berobat ke rumah sakit.
Dewa mengharapkan jika nakes ( tenaga kesehatan ) tersebut benar terjangkit virus Corona atau Covid-19, hendaknya ada kejujuran dari pasien yang selama ini ditanganinya.
Ia mengimbau agar semua calon pasien yang berobat lebih jujur terhadap tenaga medis.
"Sudah ada nakes ( tenaga kesehatan )yang terpapar."
"Saya rasa pasien bisa lebih jujur pada kami karena informasi yang kadang kala tidak terbuka justru bisa berbuah celaka," ucap dia.
Beredar Video Viral
Beredar video viral seorang tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Royal terbaring di bed pasien menggunakan alat bantu pernafasan (ventilator), didorong oleh 7 rekannya menggunakan alat pelindung diri (APD) dan keluar dari sebuah ruangan.
Garda terdepan atau tenaga medis itu diduga terjangkit virus Corona. Dari kabar yang beredar, nakes tersebut juga tengah hamil empat bulan.
Saat diamati, video berdurasi 52 menit itu seolah menceritakan, Nakes tersebut akan dipindahkan ke ruangan khusus untuk dapat penanganan yang lebih maksimal.
Saat nakes itu hendak memasuki lift, beberapa kawan kerjanya meniriaki nama nakes itu.
"Ya Allah Ari, ari, Ari Ari," kata perekam sambil menangis.
Ketika nakes bernama Ari Puspita Sari masuk ke lift, sudah ada banyak nakes melihatnya sambil menangis. Bahkan, didurasi ke 47 detik terdapat satu nakes memakai baju hijau menangis sampai tubuhnya terjatuh lemas.
Adapun nakes lain yang menopang nakes berbaju hijau yang menangis.
Mereka juga terlihat menangis bersama sambil mengusap air matanya dengan tisu.
Sosok & Jejak Karir Medis
Perawat muda itu ternyata baru berkarir kurang lebih 2 tahun di Rumah Sakit Royal Surabaya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun TribunJatim.com di lapangan, Pihak RS Royal Surabaya menjelaskan lebih detail profile tenaga medis meninggal dunia di RSAL pada Senin (18/5/2020).
Informasinya, perawat yang bernama Ari Puspita Sari merupakan warga Surabaya dan menghebuskan nafas terakhir saat menginjak usia 26 tahun.
Sementara saat dikonfirmasi, Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, semasa hidup Ari, sudah dua tahun perawat itu tergabung menjadi tenaga medis.
"Perawat informasi baru, kurang lebih dua tahun."
"Yang jelas dia tenaga baru," kata dia saat ditemui di RS Royal, Senin (18/5/2020).
Rekam Medis Terakhir
Sementara saat disinggung riwayat kesehatan Ari, Dewa memastikan perawat tersebut tidak memiliki laporan adanya penyakit kronis.
"Sejauh ini saya nggak ada informasi itu."
"Yang kami tahu dia sedang hamil."
"Tapi secara keilmuan memang orang hamil lebih rentan (terpapar Corona)."
"Karena hamil, selama bekerja sudah ada protokol dia tidak merawat pasien di ruang isolasi," pungkas Dewa.
Sementara itu, kabar kematian Ari sang perawat hamil 4 bulan ini juga sampai di telinga dokter sekaligus influencer dr Tirta.
Lewat media sosialnya, ia pun memviralkan jasa perawat Ari dan mengutarakan pendapatnya mengapresiasi jasa sang perawat yang mengorbankan dirinya bersama anak di kandungannya.
"bendera setengah tiang. kami siap berkorban demi negara 5 tahun lagi belum tentu akan ada yg ingat hari ini
Turut berduka, hormat setinggi2 nya
Kami tidak pernah melawan, meski di bully, dibilang ini itu, dibilang ga ikhlas, sempet ditolak warga, dibilang berlebihan
Jika indonesia selamat dari covid, ingatlah perjuangan kami
Jangan biarkan pengorbanan kolega kami sia2. Ingatlah kawan :)," tulis @dr.tirta.
Artikel di atas diolah ulang dari liputan Tony H/Tribunjatim.com