Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER JATIM: Kemarahan Risma Karena Mobil PCR hingga Nenek 100 Tahun Sembuh dari Corona

Berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (31/5/2020), ada Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya marah besar gara-gara mobil PCR.

Editor: Pipin Tri Anjani
TribunJatim.com/ Yusron Naufal
Wali Kota Risma marah-marah karena Pemkot Surabaya tak bisa pakai mobil PCR 

TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (31/5/2020).

Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya marah besar ketika mengetahui mobil PCR hasil bantuan BNPB dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Padahal mobil PCR tersebut merupakan hasil pendekatan Risma dengan sejumlah pihak .

Selanjutnya ada kisah Nenek Kamtin berusia 100 tahun sembuh dari virus Corona.

Nenek Kamtin asal Surabaya menjadi pasien tertua Covid-19 di Indonesia.

BERITA TERPOPULER SELEB: Reaksi Yan Vellia Diminta Ajak Saputri di Konser hingga Amanat Didi Kempot

VIRAL TERPOPULER: Foto Tanpa Busana Cewek Banyumas hingga Kisah Warga Jual Paket Bantuan Sembako

Kesembuhan Nenek Kamtin diekspos oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan menantu Nenek Kamtin.

Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (31/5/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:

1. Kemarahan Risma saat 2 Mobil PCR Malah Dialihkan ke Daerah Luar Surabaya: Saya Ngemis-ngemis

Tri Rismaharini sesaat setelah menerima bantuan khusus dari BIN untuk penanganan Covid-19 di Surabaya
Tri Rismaharini sesaat setelah menerima bantuan khusus dari BIN untuk penanganan Covid-19 di Surabaya (Istimewa via surya.co.id)

Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya marah besar ketika mengetahui mobil PCR hasil bantuan BNPB dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Padahal mobil PCR tersebut merupakan hasil pendekatan Risma dengan sejumlah pihak .

Namun setelah datang, 2 unit mobil PCR yang tadinya difokuskan untuk Surabaya malah dialihkan ke daerah lain.

Selain itu, ada alasan lain yang lebih penting yang membuat Risma marah besar.

Rupanya Risma telah menyiapkan sejumlah skenario untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.

Ada 2 skenario yang direncanakan Risma.

Risma berencana untuk melakukan rapid test dan tes swab secara massal pada warga di zona merah.

Tetapi ketika mengetahui mobil PCR dialihkan, Risma menjadi sangat marah.

Ia menelepon seseorang untuk menanyakan kepastian kabar mobil PCR.

"Itu saya ngemis-ngemis, ngemis-ngemis saya," kata Risma.

Baca selengkapnya

2. Pemprov Jatim Kuak Kronologi Soal Mobil PCR yang Bikin Wali Kota Risma Marah, Ada Pesan Tak Sampai

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers di Grahadi, Jumat (29/5/2020) malam
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers di Grahadi, Jumat (29/5/2020) malam (TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH)

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi menegaskan bahwa salah paham yang terjadi antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya disebabkan karena adanya missed komunikasi atau salah paham. 

Hal itu dikarenakan adanya pesan yang tak tersampaikan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke Gugus Tugas Jawa Timur .

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Grahadi pada hari Jumat (29/5/2020) malam, Joni yang menjadi penanggung jawab operasional dua unit mobil Laboratorium PCR bantuan dari BNPB itu sudah diprioritaskan sejak hari pertama dan hari kedua mobil itu datang. 

Namun saat hari ketiga Pemkot Surabaya tidak mengkomunikasikan kebutuhan atau agenda permintan pemeriksaan dengan menggunakan mobil tersebut.

Sehingga mobil tersebut sudah terlanjur dikirimkan ke daerah lain yaitu Tulungagung dan Lamongan yang juga memiliki antrian yang panjang.

“Hari pertama kita kirim mobil itu ke RSUA karena memang mobil PCR itu ditujukan untuk subsitusi RSUA yang ITD nya mengalami masalah. Jadi memang kita kirimkan ke RSUA di hari pertama untuk melanjutkan PCR di sana,” jelas Joni dalam konferensi pers yang juga didampingi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian sorenya pada tanggal 27 Mei 2020 penggunaan mobil PCR digeser ke Asrama Haji, namun lantaran sudah sore hanya mampu mengerjakan sebanyak 10 sampel.

Pemeriksaan di Asrama Haji kembali dilansjutkan di keesokan harinya untuk mendiagnosa secara pasti orang-orang yang tengah diisolasi di Asrama Haji. Hingga ada sebanyak 100 sampel yang dikerjakan di titik tersebut.

“Di tanggal 28 Mei 2020 itu saat malamnya mobil kedua datang. Kami pun rundingan dengan ternyata identifikasinya Sidoarjo juga membutuhkan dan sudah menunggu lama, bahkan ada pasien yang sudah berhari-hari belum di PCR maka kami kirimkan satu unit mobil dan seharian di sana,” kata Joni.

Baca selengkapnya

Diduga CLBK, Anggota TNI Ini Selingkuh dengan Istri Polisi, Seusai Dihujani Tembakan Kini Meninggal

Buntut Risma Marah Soal Mobil PCR, Dua Parpol Gegeran, Ada yang Sebut Tak Perlu Malu Bela Rakyatnya

3.  Kisah Sembuhnya Nenek 100 Tahun di Surabaya, Pasien Tertua Covid-19, Gubernur Khofifah Kuak Caranya

Foto Nenek Kamtin asal Surabaya yang sembuh dari Covid-19 dan ilustrasi virus Corona.
Foto Nenek Kamtin asal Surabaya yang sembuh dari Covid-19 dan ilustrasi virus Corona. (KOMPAS.COM/A. FAIZAL dan Freepik)

 Inilah kisah Nenek Kamtin berusia 100 tahun sembuh dari virus Corona.

Nenek Kamtin asal Surabaya menjadi pasien tertua Covid-19 di Indonesia.

Kesembuhan Nenek Kamtin diekspos oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan menantu Nenek Kamtin.

Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Nenek Kamtin sembuh dari Covid-19 setelah hampir sebulan dirawat di rumah sakit.

Nenek Kamtin merupakan pasien Covid-19 tertua di Jawa Timur bahkan di Indonesia.

"Nenek Kamtin adalah pasien Covid-19 tertua di Indonesia. Dia terbukti bisa sembuh karena disiplin dan hidup sehat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020) malam.

Nenek Kamtin yang lahir tahun 1920, tinggal di sekitar Pasar Tradisional Gresik PPI, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Awalnya, Kamtin merasakan demam dan batuk sejak 13 April.

Baca selengkapnya

4. Baru Bebas, Napi Tulungagung Setubuhi Calon Anak Tirinya yang Masih Kelas 6 SD, Hianati Janda

Napi asimilasi Tulungagung berinisial M yang kembali ditangkap karena menggauli anak-anak.
Napi asimilasi Tulungagung berinisial M yang kembali ditangkap karena menggauli anak-anak. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Napi asimilasi warga Dusun Rowo Agung, Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung kembali harus berurusan dengan polisi.

Sebabnya, napi berinisial M (51)  yang bebas dari Lapas Kelas IIB Tulungagung 4 April 2020 kembali terjerat kasus rudapaksa anak. 

Sebelumnya M divonis tujuh tahun penjara karena kasus persetubuhan dengan anak.

Kini, belum genap dua bulan menikmati kebebasan, duda tiga anak ini kembali ditangkap personil Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satrekrim Polres Tulungagung.

Muhyanto kembali mengulangi perbuatannya.

Dirinya merudapaksa calon anak tirinya, sebut saja Mimi yang masih berusia 12 tahun.

“Dia kami tangkap pada Kamis (28/5/2020) malam di sebuah rumah kos di Desa Plosokandang, Kecamatan Sumbergempol,” terang Kepala UPPA Satrekrim Polres Tulungagung, Iptu Retno Pujiarsih, Sabtu (30/5/2020).

Retno menuturkan, usai bebas dari Lapas Muhyanto berkenalan dengan Z, ibu korban yang berstatus janda.

Karena kesamaan status itulah, keduanya menjalin hubungan asmara dan sepakat akan menikah.

Namun karena dalam kondisi pandemi Covid-19, mereka tidak bisa melangsungkan pernikahan.

Baca selengkapnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved