Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Jawaban Dirut Rumah Sakit Prima Husada Malang seusai Disebut Tak Layak Jadi Rujukan Covid-19

Ahmad Rousdy Noor menceritakan awal mula Rumah Sakit Prima Husada Malang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Suasana Rumah Sakit Prima Husada Kabupaten Malang, Juni 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rumah Sakit Prima Husada memberikan penjelasan seusai disebut-sebut tak layak sebagai rumah sakit rujukan virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Malang.

"Kami menyampaikan apa dulu yang disebut klaster itu, apa benar yang disampaikan seperti itu?" tanya Dirut Rumah Sakit Prima Husada Kabupaten Malang, Ahmad Rousdy Noor, ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).

Ahmad Rousdy Noor menceritakan awal mula rumah sakit yang ia pimpin menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

Rumah Sakit Prima Husada mulai ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 sejak 22 Maret 2020.

”Pertimbangannya memang harus ada rumah sakit yang mau jadi rujukan (bagi pasien Covid-19). Jika tidak ada jadi pusing bagaimana caranya menangani pandemi ini," jelas Ahmad Rousdy Noor.

Ahmad Rousdy Noor berpendapat, analisa penentuan diagnosa pasien Covid-19 tidak semudah membalik telapak tangan. Karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Pemkab Malang Setuju Pasar Lawang Ditutup Sementara, Sekda Sarankan Belanja ke Tempat Lain

"Tetapi untuk diagnosa Covid-19 pasien konfirmasi positif bukan sesuatu yang mudah dan butuh waktu, gak bisa dengan waktu 1 detik, 1 menit menyatakan ini adalah pasien virus Corona," beber Ahmad Rousdy Noor.

Orang nomor satu di rumah sakit swasta yang berlokasi di Singosari itu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mengkritisi kinerja rumah sakit yang ia kelola.

"Kami berterima kasih atas semua pendapat yang dilontarkan kepada pelayanan rumah sakit ini," kata pria bergelar MMRS ini.

Pada situasi pandemi ini, Ahmad Rousdy Noor meminta seluruh pihak termasuk media untuk bersinergi dalam upaya pencegahan penularan virus Corona.

26 Pedagang Reaktif Covid-19 Hasil Rapid Test, Pasar Lawang Malang Berpotensi Ditutup Sementara

"Butuh kerja sama lintas sektoral guna menangani Covid-19," sarannya.

Sebelumnya, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, meminta puskesmas dan fasilitas kesehatan di wilayah Malang Utara tidak merujuk pasien virus Corona atau Covid-19 ke Rumah Sakit Prima Husada.

"Kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar tidak merujuk pasien ke (Rumah Sakit) Prima Husada," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Perintah Sanusi tersebut didasari pada dugaan rumah sakit yang berlokasi di Singosari itu ditengarai sebagai klaster penularan Covid-19 di Malang Utara.

Bupati Sanusi Minta Pasien Covid-19 Tak Dirujuk ke Rumah Sakit Prima Husada Malang, Kenapa?

"Ini dikarenakan salah satunya penyebaran Covid-19 dari sana (RS Prima Husada)," ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.

Sanusi menyadari penularan Covid-19 di wilayah Malang Utara masih terus masif.

Guna menekan penyebaran virus Corona di wilayah tersebut, Sanusi meminta Satgas New Normal Life Kabupaten Malang melakukan tracing atau pelacakan secara menyeluruh di tiga kecamatan.

"Lakukan tracing di Kecamatan Lawang, Singosari, dan Karangploso. Tiga kecamatan tersebut lonjakannya besar. Maka dari itu kita selesaikan (tracing)," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Masa Transisi New Normal, Wisata Bromo dan Pantai Malang Masih Pikir-pikir Buka Kunjungan Kembali

Sementara itu, Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, Letkol Inf Ferry Muzawwad, menilai, Rumah Sakit Prima Husada tidak layak dijadikan sebagai rumah sakit rujukan pasien virus Corona.

Ketidaklayakan rumah sakit tersebut menurut Letkol Inf Ferry Muzawwad terletak pada kapasitas dan tata ruang rumah sakit yang kurang memadai.

"Intinya sekarang kita ketahui Prima Husada ini kecil. Belum layak jadi rumah sakit rujukan, sehingga tempat orang yang reaktif dan perawatan itu berdekatan," ungkap pria yang juga menjabat Dandim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu itu.

Sehingga Letkol Inf Ferry Muzawwad merekomendasikan agar pasien Covid-19 tidak dirujuk ke Rumah Sakit Prima Husada.

PPDB 2020 Zonasi Dibuka 22 Juni 2020, DPRD Kota Batu Ingin Sistem Online Bisa Diakses dengan Mudah

"Sehingga di situlah yang menyebabkan orang yang terpapar itu lebih banyak," ungkap Letkol Inf Ferry Muzawwad.

Letkol Inf Ferry Muzawwad meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengevaluasi penentuan rumah sakit rujukan. Termasuk Rumah Sakit Prima Husada.

"Agar dijadikan masukan kepada provinsi agar Prima Husada ini tidak dijadikan sebagai rumah sakit rujukan. Jadi dikembalikan lagi statusnya Rumah Sakit Prima Husada jadi rumah sakit biasa," kata Letkol Inf Ferry Muzawwad.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved