Prihatin Banjir Rob yang Terjang Desanya, Ibu Muda di Demak Ini Berlenggak-lenggok di Genangan Air
Ibu muda di Demak ini menari di genangan air sebagai wujud keprihatinannya akan banjir rob yang menerjang desanya.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah ibu muda di Demak yang menari di dalam genangan air karena prihatin dengan bencana banjir rob yang menerjang desanya.
Ibu muda itu diketahui merupakan mahasiswi S2 jurusan seni tari di sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah dan telah memiliki satu anak.
Pemandangan ini mungkin tak biasa dijumpai saat banjir tiba.
Jika biasanya orang-orang sibuk membersihkan perabotan yang terendam saat banjir, ibu muda ini justru menari di genangan air.
Ternyata, tarian tersebut memiliki makna dan ditujukan sebagai bentuk keprihatinan akan banjir rob yang melanda kampung ibu muda itu.
Simak kisahnya selengkapnya di bawah ini!
• Gaya Putra Ahok di Depan Rumah saat Banjir Jadi Sorotan, Pegang Alat Pancing dan Berpakaian Santai
• Bed Pasien Covid-19 di RS Rujukan Surabaya Dipastikan Aman, Gugus Tugas Beber Ada 96 Tersedia
• Sampang Posisi Kedua Angka Kesembuhan Pasien Positif Covid-19 Terbanyak se Madura, Ada 10 Orang
Banjir rob pantai Utara Jawa menggenangi pemukiman warga di sejumlah desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Banjir rob ini merupakan kejadian yang terus berulang setiap tahunnya.
Hal itupun membuat warga yang tinggal di pesisir tak heran lagi saat terjadi banjir rob.
Perubahan garis pantai secara signifikan sudah terpantau hingga mencapai 5 kilometer ke daratan.
Dampaknya, sebuah desa sudah tenggelam dan puluhan lainnya terancam mengalami nasib serupa.
Tanda-tandanya adalah adanya gelombang pasang yang secara rutin menyambangi pemukiman penduduk di pesisir wilayah Kecamatan Sayung, hingga Wedung, Kabupaten Demak Jawa Tengah.
Sudah tak terhitung lagi upaya yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi fenomena alam yang merugikan hidup warga.
Mulai dari pengurasan dengan pompa, rencana pembangunan tanggul laut, relokasi warga maupun penimbunan tanah supaya permukaan lantai rumah menjadi kering semua sudah dilakukan.
Tetapi tampaknya sia-sia, sebab makin hari rob yang datang saat saat tertentu makin besar dan arusnya makin deras.
Di tengah berbagai wacana penanggulangan rob Demak, masyarakat dibuat terpana ketika seorang seniman asal Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah menggelar pertunjukan tari kontemporer di tengah banjir rob yang melanda kampungnya.
• 4 Hari Banjir Kepung Tanggulangin Sidoarjo, Air Tak Kunjung Surut, Warga Sambat Kulit Gatal-gatal
• Kagetnya Bapak-bapak Usai Ambil Uang di ATM Surabaya, Sepeda Angin 4 Juta Miliknya Digondol Maling
• Inilah 4 Daerah di Jatim Kini Masuk Zona Kuning Covid-19, Khofifah: Mudah-mudahan Terus Membaik
Mentari Isnaini, (27) mahasiswi S2 seni tari di sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah ini menyatakan keprihatinan dan membuat rekam jejak atas bencana rob dengan caranya sendiri.
Kostum dan make up minimalis terasa pas ketika perempuan kelahiran Demak, 6 Maret 1993 ini melenggak lenggok di dalam genangan air berlumpur setinggi lututnya.
Sesekali ia hentakkan sampur merah dengan tubuh kuyup terendam air laut yang betah menggenang di sekitar rumahnya.
Tubuh dan jiwanya bergerak seirama. Berteriak dalam diam. Melengkingkan permohonan pada sang pencipta. Melolongkan pertanyaan 'kenapa' dan 'bagaimana' bisa terjadi bencana dalam hidup mereka.
Mentari memberi judul tari itu dengan 'Rob Sayung 13 Mei'.

• Banjir Rendam 2 Desa di Tanggulangin Belum Surut Selama 3 Hari, Warga Sambat, 2 Pompa Dikerahkan
• Evaluasi PSBB Surabaya Raya Tahap III, Ini 3 Kluster Terbesar, Polda Jatim: Perlu Reaksi Lebih Cepat
• Enny Suwinawati, si Cantik Anak Didi Kempot, Kekasih Bukan Pria Sembarangan, Intip Potretnya: Kompak
Tepat di hari itu, saat orang sedang khusyu menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, rob datang dengan ketinggian dan arus deras yang lebih dari sebelumnya.
Air menggenang di dalam rumah mereka setinggi 1 meter.
Perabot rumah banyak yang rusak. Selama hampir 1 bulan, tidur mereka tak tenang karena semua permukaan rumah dipenuhi air keruh dan berbau amis dan busuk.
"Saya hanya ingin bertanya, kita diperintahkan untuk stay at home. Sedangkan rumah terendam rob. Bagaimana ini?" ucap Mentari saat diwawancarai Kompas.com (TribunJatim.com Network ), Minggu (7/6/2020).
Mentari sadar jika sejak kecil pun ia sudah akrab dengan rob. Tapi tak pernah sebesar ini.
Dan perempuan beranak satu ini juga sadar bahwa ada hal lain yang bisa dilakukannya untuk menyikapi bencana rob.
• Menengok Kampung Nelayan di Dringu Probolinggo Yang Bertekad Untuk Zero Covid-19
• Aturan Lima Pergantian Pemain di Liga Italia Dapat Dukungan Roberto Mancini, Simak Alasannya!
• Masa WFH ASN Berakhir, Pemprov Jatim Siapkan Transisi New Normal: Tata Ruang Physical Distancing
Tanpa harus demonstrasi maupun audiensi terhadap pemerintah.
Dengan dukungan penuh dari suaminya yang seorang seniman lukis, ibu muda itu tahu harus menginspirasi masyarakat dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
Selain menghujat dan meminta bantuan materi, ada hal positif yang bisa dilakukan masyarakat di tengah bencana rob dan pandemi Covid-19.
Mentari tak menyalahkan siapapun, di benaknya hanya ada sebuah doa dan harapan yang dipresentasikan dalam tari kontemporer di tengah banjir rob.
"Kelak akan datang dimana kami dapat kembali menghirup udara di bawah pepohonan rindang dan mencium aroma hijau persawahan," harapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Ibu Muda di Demak Menari di Genangan Air Karena Prihatin Banjir Rob yang Terjang Desanya