Virus Corona di Kediri
Gereja Kota Kediri Mulai Siapkan Peribadatan Era New Normal, Abdullah Abu Bakar Lakukan Peninjauan
Sejumlah gereja di Kota Kediri mulai mempersiapkan peribadatan di era new normal. di antaranya GBI Getsemani dan Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sejumlah gereja di Kota Kediri mulai mempersiapkan peribadatan di era new normal.
Dua gereja yang yang telah bersiap di antaranya, Gereja Baptis Indonesia (GBI) Getsemani dan Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph.
Dua gereja yang telah bersiap menggelar peribadatan sesuai protokol kesehatan di era new normal ditinjau Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Rabu (10/6/2020).
Saat masuk area gereja GBI Getsemani, Abdullah Abu Bakar diberi hand sanitizer dan dicek suhu tubuhnya oleh petugas gereja.
Pengecekan ini merupakan prosedur yang harus ditaati sebelum memasuki gereja.
Sementara di dalam gereja, kursi tempat duduk para jemaat juga telah diatur dan dibatasi sesuai dengan physical distancing dengan jarak sekitar satu meter di samping kiri dan kanan.
• Penuhi Kebutuhan Pasar, Pengusaha Kota Kediri Ajak Warga Terdampak Covid-19 Buat APD dan Face Shield
• Bakal Beroperasi Lagi saat New Normal, Tempat Wisata Kota Blitar Batasi Pengunjung & Jam Operasional
Pengaturan tempat duduk antarjemaat ini telah sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Dijelaskan Pendeta GBI Getsemani, Timotius Kabul, pihaknya akan menyampaikan kepada gereja-gereja yang lain agar bisa melaksanakan ibadah sesuai dengan aturan protokol kesehatan.
“Dengan mulai dibukanya tempat ibadah, saya ucapkan terima kasih banyak. Kami senantiasa mendoakan agar semua diberi keselamatan,” ujar Timotius Kabul.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengatakan, pengecekan yang dilakukan untuk memastikan kesiapan gereja sehubungan dengan akan dibukanya kegiatan peribadatan.
• Polisi, Relawan dan Perangkat Desa di Ngadiluwih Kediri Ikuti Rapid Test Covid-19, Begini Hasilnya
• Potret Terminal Purabaya Seusai PSBB Berakhir, Bus Jurusan Blitar-Tulungagung Mulai Beroperasi
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Kediri maupun di sekitarnya untuk mematuhi protokol kesehatan. Kedua menjaga jarak walaupun di tempat ibadah kita tetap harus wajib menjaga jarak. Perhatikan tanda-tanda yang ada di kursi. Tanda-tanda yang ada di lantai jadi memang itu dibuat jaraknya satu meteran,” ujarnya.
Diimbau juga agar masyarakat selalu menggunakan masker.

“Ini yang akan melindungi kita dan saudara-saudara kita semuanya. Jika ini bisa kita jaga, kita bisa betul-betul mengurangi persebaran virus Corona,” imbuhnya.
Abdullah Abu Bakar juga menitipkan pesan agar seluruh masyarakat dan tempat ibadah yang ada di Kota Kediri seperti masjid, gereja, vihara, klenteng, pura atau sanggar untuk berdoa memohon keselamatan.
• Tentang Wacana Penutupan Pasar Lawang Malang, Rapid Test Ketiga Bisa Jadi Penentu Keputusan
• Polisi Lakukan Klarifikasi ke Anggota DPRD Tulungagung yang Ngamuk di Pendopo, Akan Gelar Perkara