Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Kediri

Penuhi Kebutuhan Pasar, Pengusaha Kota Kediri Ajak Warga Terdampak Covid-19 Buat APD dan Face Shield

Usahanya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saat pandemi virus Corona, tapi juga mempekerjakan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DIDIK MASHUDI
Face shield buatan warga Kota Kediri dengan mempekerjakan warga terdampak Covid-19, Selasa (9/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Endah Widi Sulfiana, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, semula hanya membuat alat pelindung diri (APD).

Namun usahanya sekarang bertambah dengan membuat face shield.

Usahanya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saat pandemi virus Corona atau Covid-19, tapi juga mempekerjakan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Endah membuat APD berbahan plastik lembut sebagaimana bahan untuk jas hujan dengan label Kepompong Kinanti.

Label ini sebetulnya sudah ada, dari saudaranya yang bekerja di rumah sakit.

Pada saat awal pandemi Covid-19, kebutuhan APD semakin meningkat dan ketersediaan tidak ada.

Maka, atas dasar memenuhi kebutuhan APD para tenaga kesehatan, Kepompong Kinanti memproduksinya.

Pelantikan Kepala SD dan SMP Kabupaten Kediri Digelar dengan Terapkan Protokol Covid-19

UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Selasa 9 Juni, Satu Lagi Pasien Positif Covid-19 Meninggal

“Saya cari penjahit. Kebanyakan yang terhenti ordernya karena Covid-19. Sekalian membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan kembali,” tambah Endah, Selasa (9/6/2020).

APD buatan Endah laris manis.

Dalam sehari bisa memproduksi sekitar 100 APD untuk memenuhi kebutuhan donasi dan juga pesanan.

Tiap APD dibanderol Rp 80.000.

Karena yang membuat APD semakin banyak sehingga Kepompong Kinanti tidak lagi memproduksi dalam jumlah massal.

Potret Terminal Purabaya Seusai PSBB Berakhir, Bus Jurusan Blitar-Tulungagung Mulai Beroperasi

Kemudian mencoba beralih pada pembuatan face shield yang belum banyak diproduksi.

“Awalnya ada permintaan untuk anak-anak. Apalagi kalau nanti sekolah jadi masuk, anak-anak membutuhkan,” ungkapnya.

Endah mencoba membuat face shield dengan konsultasi dari saudaranya. Face shield seperti apa yang aman untuk kesehatan.

Untuk membuatnya, Endah mengajak anak SMA yang kebetulan sedang libur untuk mengerjakan.

Ada 3 siswa dan siswi SMA yang bekerja untuk membuat face shield di workshopnya.

Polisi Lakukan Klarifikasi ke Anggota DPRD Tulungagung yang Ngamuk di Pendopo, Akan Gelar Perkara

Polisi, Relawan dan Perangkat Desa di Ngadiluwih Kediri Ikuti Rapid Test Covid-19, Begini Hasilnya

Dalam sehari, ia bisa menghasilkan 100-an face shield.

Harganya bervariasi, face shield anak-anak dibandrol Rp 15.000, Rp 18.000, dan Rp 20.000 tergantung ketebalan mika.

Ada pula pesanan custom dengan sticker berlabel nama anak. Selain itu juga tersedia face shield untuk bayi dengan harga Rp 18.000.

Sedangkan untuk face shield dewasa, dijual dengan harga Rp 20.000 per buah.

Ternyata pesanan juga lumayan dan melayani pesanan sampai Jakarta, Jawa Barat, dan sejumlah kota di Jawa Timur. Termasuk melayani reseller sehingga dalam pengirimannya lebih murah karena dijual lagi.

Diskominfotik Kota Blitar Lanjutkan Pembangunan Jaringan Fiber Optik Tahap 2 Senilai Rp 1,5 M

Jawaban Dirut Rumah Sakit Prima Husada Malang seusai Disebut Tak Layak Jadi Rujukan Covid-19

“Saya ambil untung sedikit saja. Yang penting bisa jalan, dan teman-teman ini bisa dapat tambahan uang saku,” kata Endah.

Anak-anak yang bekerja membuat face shield berasal dari orang tua yang terkena dampak Covid-19.

Ada yang dirumahkan tanpa gaji. Dari mengerjakan face shield mereka bisa mendapatkan uang tambahan untuk mendaftar ke universitas.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved