Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

NEWS VIDEO - Driver Ojol Surabaya Dibui Gegara Nyambi Jualan Sabu, Berdalih Covid-19 Orderan Sepi

Driver ojek online nyambi jaadi pengedar narkoba gegara orderan sepi saat pandemi Covid-19. Dibekuk Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Anton saat diinterogasi oleh Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Kristiyan Beorbel Martino dan Kanit Reskrim Iptu Wahyu Ngabekti. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Driver ojek online bernama Anton Sugandi (33) warga Sawahan, Surabaya kini terpaksa mendekam di balik jeruji besi.

Pasalnya, ia kedapatan mengonsumsi sabu oleh Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo

Tak sekadar pemakai, Anton ternyata juga coba-coba jadi pengedar narkoba.

Ini video yang berhasil diperoleh TribunJatim.com saat tersangka dikeler ke Polsek Tenggilis Mejoyo:

Tak Ada Pria di Dalamnya karena Benci, Suku Wanita di Pedalaman Amazon Punya Cara Brutal Dapat Anak

Pasangan Selingkuh Bunuh Diri Bareng dan Tinggalkan Surat Ancaman, Akan Saya Goyang dari Alam Baka

Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Kristiyan Beorbel Martino mengungkapkan, Anton telah keranjingan serbuk kristal memabukkan itu sejak setahun lalu.

Namun kurun waktu sebulan ini, Anton mulai menekuni bisnis penjualan sabu.

Pangsa pasarnya tak terlalu luas. Anton menjual sabu dagangannya itu ke lingkungan pertemanannya.

Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Batasi WNA Yang Akan Keluar Masuk Wilayah Jatim

Jembatan Penghubung Dua Desa di Tulungagung Ambles, Warga Buat Jembatan Bambu di Atasnya

"Makai sabu sudah satu tahun setengah. Namun baru jualan sebulan," ujarnya, Kamis (25/6/2020).

Setelah diinterogasi, motif Anto berjualan sabu karena sepi orderan ojek online di masa pandemi virus Corona (Covid-19).

Demi menambal kebutuhan hidupnya. Bukannya putar otak untuk mencoba bisnis lain yang  halal. Anton malah berdagang sabu.

Presiden Jokowi dan Wali Kota Malang Targetkan Penurunan Kasus Covid-19 dalam Dua Pekan

"Karena sepi orderan (ojol) jadi nyambi jualan sabu," jelasnya.

Seraya menundukkan kepala, Anton mengaku memperoleh pasokan sabu yang acap dihubungi melalui ponsel.

Metode transaksinya secara 'Ranjau' di suatu kawasan di Surabaya Timur.

10 gram sabu dibeli Anton seharga Rp 11 Juta. Lalu Anton menjualnya secara eceran.

"Ya saya jual kembali per gram Rp 1.3 Juta," ujar Anton.

Penulis: Luhur Pambudi

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved