Tak Terima Akses ke Perusahaan Ditutup Pemkab, Pengusaha Gresik Wadul ke Dewan, Begini Hasilnya
Sebanyak 26 paguyuban perusahaan Cerme-Benjeng mendatangi kantor DPRD Gresik. Mereka memprotes pemortalan jalan yang dilakukan Pemkab Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebanyak 26 paguyuban perusahaan Cerme-Benjeng mendatangi kantor DPRD Gresik.
Mereka memprotes pemortalan jalan yang dilakukan secara sewenang-wenang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di jalan raya Metatu, Benjeng pada beberapa hari lalu.
Mereka menuntut agar rencana pemkab Gresik melakukan pemortalan dibatalkan.
Para pengusaha yang berada di Benjeng akan kesulitan akses saat menjalankan usaha.
• Dishub Usulkan Pelebaran Jalan di Simpul Titik Kemacetan di Kota Blitar
• Uang Jajannya Dibongkar Raffi Ahmad, Nagita Slavina Berikan Reaksi Tak Biasa, Sule: Sedikit Sekali
Nurany, salah seorang pengusaha menyebut Kabupaten Gresik tidak sejalan dengan pemerintah pusat yang gencar membuka jalan seperti di luar Jawa.
"Presiden buka jalan tol di Sumatera, Papua buka jalan. Gresik kok malah terbelakang, jalan diportal," ujarnya.
Padahal izin usaha lengkap, SIUP lengkap, membayar pajak yang juga tidak murah.
"Semua izin untuk apa kalau semua diportal. 23 Juni kemarin jalan diportal. Jika Pemkab tidak mengizinkan kami disitu monggo kami direlokasi. Silahkan beli lahan kami dan direlokasi," kata dia.
Pihaknya mengaku tidak pernah diajak bicara terkait pemortalan jalan.
• Pelatih Persik Yakin, Garuda Muda Bisa Berprestasi di Piala AFC U-16 2020: Persiapan Harus Matang
• Masih Tinggi, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Buat Kebijakan Berdasarkan Data dan Saran Ilmuan
Apalagi ada peningkatan jalan juga tidak pernah diajak bicara.
Juru bicara Paguyuban Pengusaha Cerme-Benjeng, Mulyadi menambahkan memang tidak ada pemberitahuan sama sekali.
Tiba-tiba akan di portal.
"Diportal kendaraan tidak bisa masuk, di Benjeng itu wilayah pergudangan sesuai izinnya. Ditengah pandemi covid-19 harusnya mensuport bukan menghambat perusahaan. Selama ini usaha kami terdampak. Kami juga tidak mengurangi karyawan," papar pria yang berasal dari CV. Hasil Tani Sejahtera (CV.HTS)
• Bahan Aditif Pakan Jatim Makin Diminati Banyak Negara, Tembus 2 Pasar Baru: Finlandia dan Yunani
• 1 ASN Pemkab Malang Reaktif Covid-19 Bakal Diswab, Bupati Sanusi: Kalau Positif Tidak Boleh Kerja
Perusahaan yang berdiri itu mulai dari pertanian hasil bumi, pembuatan elpiji, kayu dan lain-lain, semuanya terdampak.