Pemkab Jember Bakal Luncurkan Buku Pedoman Selawat Untuk Anak-Anak Muslim Jember
Kabupaten Jember sebentar lagi memiliki buku pedoman Salawat bagi anak-anak Muslim di Jember. Kini buku pedoman tersebut sedangkan diselesaikan
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Kabupaten Jember sebentar lagi memiliki buku pedoman Salawat bagi anak-anak Muslim di Jember. Kini buku pedoman tersebut sedangkan diselesaikan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Jember.
Jika anak-anak Muslim di Jember bisa mendapatkan buku pedoman Salawat, maka anak-anak non-Muslim juga akan diupayakan mendapatkan buku yang sebanding.
Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengatakan penerbitan buku pedoman Selawat, dan buku sebanding untuk kalangan anak non_muslim itu untuk mendorong Jember menjadi kabupaten religius.
"Dewan Pendidikan Kabupaten Jember sedang menyelesaikan tugas untuk membuat buku pedoman sholawat anak Jember. Ini merupakan salah satu agenda Dewan Pendidikan,” ujar Kiai Muqit, Jumat (26/6/2020).
Dalam menyusun buku itu, Dewan Pendidikan juga mengundang beberapa kiai yang berkompeten dalam salawat dan kelompok jamaah selawat untuk memberikan masukan.
• Tegas, Dinas Pendidikan Jatim Bakal Lakukan Ini, Jika Temukan Pemalsuan Berkas dalam PPDB SMA/SMK
• Debitur Malang Raya dan Pasuruan Terima Restrukturisasi Kredit, OJK Malang: Mencapai Rp 8,15 Triliun
• 30 Motor Butut Milik Siswa Kurang Mampu di Malang Akan Didandani Grave Digger Jadi Motor Keren
“Karena di Jember banyak jamiyah sholawat jadi kami undang untuk memberikan masukan. Alhamdulillah semua pihak menyambut gembira,” ungkapnya kepada TribunJatim.com.
Ada beberapa kriteria dalam buku panduan sholawat anak Jember itu. Nantinya selawat yang digunakan tidak begitu panjang, karena hanya dimasukkan dalam acara doa di sekolah sehingga tidak sampai menganggu kurikulum sekolah dan tidak mengganggu jam belajar.
Selawat yang masuk ke buku pedoman itu, lanjutnya, adalah selawat yang sudah familiar di kalangan anak anak.
“Ini sebetulnya hanya pintu masuk saja. Tujuan akhirnya adalah bagaimana anak-anak Jember yang Muslim Ini bisa menjadi anak yang cinta Rasul dan senang membaca selawat,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
Di samping itu, Dewan Pendidikan menginginkan Jember menjadi kabupaten yang religius, terutama untuk generasi muda.
Karena menjadi generasi muda yang religius, salah satu tolak ukurnya, kalau dalam Islam adalah cinta kepada rasul dan wujudnya senang berselawat.
Ada satu usulan baru dan sangat penting, lanjutnya, untuk menghindari kecemburuan, yakni Dewan Pendidikan juga diminta untuk bertemu dengan tokoh-tokoh agama Hindu, Budha, Katolik, dan Kristen.
“Kira-kira kalau dalam agama mereka apa yang harus menjadi titik tekan. Kalau Islam selawat, kalau mereka apa,” pungkasnya. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)