Virus Corona di Malang
Mapping Area Jadi Cara Pemkot Malang Kendalikan Kasus Covid-19, Getol Kembalikan Status Zona Hijau
Pemerintah Kota Malang kini sedang gencar melakukan mapping area untuk mengendalikan kasus Covid-19.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang kini sedang gencar melakukan mapping area dalam mengendalikan kasus virus Corona ( Covid-19 ).
Hal tersebut setelah Pemkot Malang getol-getolnya melakukan sosialisasi tracing dan tracking secara intensif ke sejumlah kelurahan di wilayah Kota Malang.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan lagi status Kota Malang menjadi zona hijau.
"Saya yakin semuanya rindu dan berkeinginan untuk bisa beraktivitas kembali," ucap Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, saat menghadiri kegiatan monitoring penguatan Tracing dan Tracking Covid-19 Wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kamis (2/7/2020).
Pria yang akrab disapa Bung Edi itu menyampaikan, ada dua sektor yang harus digerakkan di Kota Malang.
Sektor tersebut ialah sektor pendidikan dan pariwisata.
• Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Usulkan Pembentukan Safe House di Kota Blitar
• Pemkab Malang Buka Wacana Pintu Masuk TNBTS Dipindah ke Jemplang, Bupati Sanusi Beber Alasannya
Dengan digerakkannya dua sektor tersebut, Bung Edi optimistis akan terjadi multiplier effect yang mampu menggerakkan perekonomian di Kota Malang.
"Hal itu bisa terjadi bila kita semua mampu memenuhi syarat, yakni menjadikan Kota Malang menjadi zona hijau," ujar Bung Edi.
Oleh karenanya, Bung Edi meminta kepada masyarakat agar terus menjaga kedisiplinan.
Melalui disiplin pakai masker, disiplin cuci tangan dengan air mengalir, menerapkan jaga jarak, serta mengikuti arahan dan panduan yang diberikan pemerintah.
• RSUD Kota Malang Berencana Tambah 50 Bed untuk Perawatan Pasien Positif Virus Corona
• Aliansi Mahasiswa Unidha Malang Demo, Desak Kampus Beri Potongan SPP 50 Persen
"Karena untuk menjadi zona hijau, Kota Malang sangat bergantung kepada kedisiplinan dan kesungguhan kita semua," tambahnya.
Pada kesempatan itu pula, politisi Partai Golkar itu menjelaskan, di antara yang terkonfirmasi positif, hasil survei yang rawan terpapar komposisinya sama rata antara laki-laki dan perempuan, yakni sama 50 persen.
Mengacu data Provinsi Jawa Timur, dari sisi usia yang terpapar terbanyak secara persentase berada di usia 40-49 tahun, atau 23 persen.
• Ada 2.925 Pelanggaran Perbup, Ini Sanksi Warga Malang yang Masih Nekat Tidak Pakai Masker
• Musim Pembagian Bansos Kota Kediri, Pendatang Musiman Bermunculan, RT/RW Sempat Pusing Hadapi Warga
Posisi persentase terbesar ke-2 berada di usia 50 tahun yang mencapai 22 persen.
"Saya titip untuk terus memperhatikan protokol kesehatan, di antaranya tertib menggunakan masker. Selalu waspada dan tetap jaga kesehatan," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika
