Virus Corona di Blitar
Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Usulkan Pembentukan Safe House di Kota Blitar
RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar mengusulkan tempat karantina di Rusun 511 menjadi safe house untuk pasien Covid-19.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar mengusulkan tempat karantina di Rusun 511 dijadikan safe house untuk pasien virus Corona atau Covid-19.
Usulan safe house untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo.
Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Ramiadji, mengatakan, saat ini diberlakukan rujukan satu pintu atau one gate system dalam penanganan pasien Covid-19 di Jawa Timur.
Dengan sistem itu, pasien Covid-19 dari luar daerah di Jawa Timur bisa masuk ke RSUD Mardi Waluyo.
"Sekarang kapasitas di RSUD Mardi Waluyo masih aman, tidak ada masalah, tapi tetap perlu antisipasi. Apalagi, sekarang diterapkan one gate system dalam penanganan pasien Covid-19 di Jatim. Pasien dari luar daerah bisa masuk ke RSUD Mardi Waluyo," kata Ramiadji, Jumat (3/7/2020).
Dikatakannya, safe house ini berfungsi untuk mengurangi penumpukan pasien Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo.
• KPU Kesulitan Rekrut Tenaga PPDP Pilwali Blitar, Pendaftar Mundur Takut Jalani Rapid Test
• Target PAD Kota Blitar Turun Rp 66 M Akibat Pandemi Covid-19, Tiga Bulan Nyaris Tak Ada Kegiatan
Pasien Covid-19 yang kondisinya sudah membaik perawatannya dipindah ke safe house.
"Pasien yang dipindah ke safe house yang kondisinya sudah bagus. Tim dari rumah sakit tetap melakukan pengawasan terhadap pasien di safe house. Mereka tetap aman," ujarnya.
Ramiadji menjelaskan, RSUD Mardi Waluyo sendiri menyiapkan ruang isolasi khusus penanganan Covid-19 dengan daya tampung 40 pasien.
Dari total itu, ruang isolasi utama yang mempunyai standar penanganan Covid-19 dengan tekanan negatif hanya menampung 23 pasien.
• Pemkot Blitar Masih Kumpulkan Data Pendukung Tenaga Kesehatan Penerima Insentif Pemerintah Pusat
• Hasil Tes Swab 13 Petugas Verifikasi Faktual KPU Kota Blitar Test Dinyatakan Negatif
"Kalau ada safe house, penanganan di rumah sakit lebih efektif. Khusus pasien yang kondisinya baik bisa dirawat di safe house," ujarnya.
Wali Kota Blitar, Santoso, masih membahas usulan pembentukan safe house dari RSUD Mardi Waluyo.
Menurutnya, proses pembentukan safe house juga rumit serta perlu menyiapkan sarana dan prasarana secara matang.
"Pembentukan safe house merupakan usulan dari RSUD Mardi Waluyo. Tapi, dari Dinkes menyampaikan pembentukan safe house prosesnya panjang dan rumit. Jangan sampai safe house malah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," katanya.
• Musim Pembagian Bansos Kota Kediri, Pendatang Musiman Bermunculan, RT/RW Sempat Pusing Hadapi Warga
• Data Ganda Jadi Potensi Kerawanan Verifikasi Faktual Dukungan Calon Perseorangan Pilwali Blitar 2020