PT Pertamina EP Catatkan Produksi Migas di Poleng Field Sudah Capai 98 Persen dari Target

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Pertamina EP mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) di Poleng Field sudah hampir mencapai target di semester II tahun 2020 ini.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina EP, Eko Agus Sardjono, di sela kegiatan Management Walktrough (MWT) atau kunjungan ke lapangan operasional, yang dilakukan secara virtual karena pandemi virus Corona atau Covid-19.

"Produksi Poleng saat ini mencapai 2.698 BOPD untuk minyak dan gas mencapai 4,9 MMSCFD. Hal ini lebih tinggi dari awal alih kelola Poleng Field dari operator sebelumnya pada tahun 2013 dengan rata-rata 2.030 BOPD," kata Eko Agus Sardjono, didampingi SVP HSSE PT Pertamina (Persero) sekaligus Direktur Human Capital PT Pertamina Hulu Energi, Lelin Eprianto, Jumat (3/7/2020).

Dengan jumlah tersebut, maka capaian kinerja berada di posisi 98 persen dari target KPI 2020.

Ditargetkan di semester II ini, bisa mencapai 100 persen dari target KPI.

Meskipun kejar target, di tengah pandemi Covid-19, Eko Agus Sardjono meminta kepada jajaran operasional di lapangan Poleng untuk tetap waspada dan tetap menggunakan safety dalam semua kegiatannya.

Dalam MWT tersebut, Eko Agus Sardjono menyebutkan, perihal aspek safety, adalah peningkatan produksi dan zero accident.

• Pertamina Mulai Lakukan Uji Coba Transaksi Nontunai di SPBU Surabaya, Begini Caranya agar Aman!

"Saya minta agar maintenance terhadap fasilitas produksi dijaga dan terapkan HSSE Golden Rules," ujar Eko Agus Sardjono.

Dirinya juga meminta agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dipatuhi secara ketat, terlebih kasus Covid-19 di Surabaya masih terus bertambah.

"Patuhi protokol Covid-19, jaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Yang paling penting dan wajib dilakukan adalah pakai masker, rajin cuci tangan dan terapkan physical distancing. Kalau tidak penting, lakukan meeting dengan virtual saja," jelas Eko Agus.

SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto menambahkan, aspek safety harus melekat menjadi budaya bagi setiap orang.

"Safety number one. Maka lakukan pengamatan secara lebih jeli, dan tuangkan hasil pengamatan tersebut dalam PEKA," ungkapnya.

Apabila PEKA sudah ditindaklanjuti maka peluang terjadinya insiden bahkan fatality bisa dihindari, sehingga Zero LTI bisa tercapai.

• Pertamina Kaji Rencana IPO Subholding, SPPSN Bereaksi: Kontrol Perusahaan Tak Boleh Diperlemah

Selaku Direktur Human Capital PHE, Lelin Eprianto menegaskan, pekerja adalah aset yang paling utama untuk perusahaan. Dan guna mendukung kelancaran operasi perusahaan, pihaknya akan mengoptimalkan proses internal di Pertamina untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dan mengakselerasi kinerja positif di Pertamina EP.

"Ini adalah komitmen kami di Human Capital untuk mendukung kelancaran operasi. Jadi kebutuhan akan tenaga kerja bisa dilakukan dengan cepat," jelas Lelin.

Terkait Covid-19, paparan yang paling berisiko adalah dari luar.

"Maka ikuti protokol dengan ketat, dan Covid Ranger agar patroli lebih ketat. Untuk Surabaya, statusnya merah, maka untuk menghindarkan dari terkena Covid-19, GM Asset 4 bisa mengusulkan kepada Direktur Utama PEP agar pekerja Asset 4 full WFH, Hal ini adalah upaya Human Capital untuk memastikan keselamatan pekerja dari paparan Covid-19, Operational Excelent & Safety Number One," ungkap Lelin.

Dalam kesempatan MWT tersebut, General Manager PT Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto menjelaskan, Area Poleng Field memiliki 3 Platform Produksi yaitu BW, CW dan DW.

"Dengan total sumur yang sudah di bor sebanyak 28 sumur dengan 9 sumur produksi," kata Agus.

Atas arahan Dirut dan Direktur Human Capital PT Pertamina Hulu Energi sekaligus SVP HSSE PT Pertamina (Persero), pihaknya siap melakukan seluruh arahan hasil MWT Virtual.

• Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Juli 2020, Klik pln.co.id atau Cukup WA Ke 08122-123-123

"Dan dapat kami sampaikan juga bahwa kantor Asset 4 mendapatkan predikat lokasi kantor yang bisa menerapkan WFO new normal dari SVP HSSE karena kelengkapan untuk new normal sudah terpenuhi 100 persen," ungkap Agus.

Selain itu, juga dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

"Insyaallah zero accident, zero pollution, zero downtime dengan didukung tim yang baik akan tercapai," tandas Agus.

Editor: Dwi Prastika