Virus Corona di Kota Batu
Penularan Covid-19 Meningkat, Ngandat Kota Batu Terapkan PSBL, Warga Wajib Lewat Bilik Disinfektan
Penularan Covid-19 tinggi, Dusun Ngandat di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, melaksanakan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL).
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Dusun Ngandat di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, melaksanakan pembatasan sosial berskala lokal ( PSBL ) mulai Senin (6/7/2020).
Pelaksanaan PSBL akan berlangsung selama 14 hari ke depan.
PSBL di Desa Mojorejo terfokus di RW 6.
Di depan gerbang masuk RW 6, terdapat bilik disinfektan yang selalu menyemprot setiap orang yang masuk. Petugas juga berjaga-jaga di pintu gerbang.
Petugas yang menjaga dibekali alat pengukur suhu tubuh atau thermal gun.
Kepala Desa Mojorejo, Rujito, juga terlihat berada di depan gerbang masuk RW 6.
• 1 Orang Positif Covid-19 dari Acara Khitanan, Hajatan di Kota Batu Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
• Sutiaji Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Mantan Wakil Wali Kota Malang Bambang Priyo Utomo
Ia bersama sejumlah stafnya berada di lokasi pada Senin (6/7/2020) siang.
Rujito mengatakan, pelaksanaan PSBL dilakukan karena jumlah penularan virus Corona atau Covid-19 di RW 6 meningkat.
“Dengan bertambahnya kasus, dari Dinkes Kota Batu sudah mengindikasikan bahwa ini sudah memenuhi syarat diberlakukan PSBL meskipun secara resmi surat baru kami layangkan hari ini,” ujar Rujito, Senin (6/7/2020).
Rujito juga mengatakan, berdasarkan rapat bersama sejumlah pihak, mulai tingkat kota hingga kecamatan, maka kawasan yang saat ini melaksanakan PSBL direncanakan menjadi kampung tangguh.
• Glintung Water Street Jadi Juara Pertama, Berikut Daftar Pemenang Kampung Tangguh Semeru Kota Malang
• Rencana Renovasi Pasar Besar Kota Batu Masih Sesuai Target, Dewanti Rumpoko Sebut Masuk Tahap DED
“Sekaligus hasil perundingan dengan satgas kecamatan, dijadikan kampung tangguh karena di sini ada modal yang besar, lokasi bukan jalan tembus, dari sisi peran serta masyarakat juga sangat tinggi karena di sini merupakan kampung kerukunan umat beragama. Hal seperti keamanan, ekonomi dan sosial sangat mendukung,” tegas Rujito.
Diterangkannya, target PSBL selama 14 hari ke depan adalah menurunkan angka penularan warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada Jumat pekan lalu, sejumlah warga di RW 6 telah melakukan tes swab.
Total telah ada 24 orang yang melaksanakan tes swab di RW 6. Dari hasil tersebut, 15 sisanya masih menunggu pengumuman hasil.
• Pantai Cacalan Banyuwangi Sudah Dibuka, Bupati Anas Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19
• Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang Jadi Project Percontohan Pasar Tangguh, Terapkan Protokol dengan Baik
“Targetnya, yang pertama, meminimalkan kasus di RW 6. Penambahan hari per hari hasil swab menunjukkan positif supaya tidak berkembang terus, itu yang utama. Kedua, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan sehingga saat menuju kenormalan baru sudah terbiasa,” ungkapnya.
Kata Rujito, persebaran Covid-19 di RW 6 berasal dari klaster keluarga.
Awalnya, terdapat warga yang meninggal yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan.
Kemudian, keluarga terdekat orang yang meninggal tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dari Dinkes, masyarakat, dan keluarga telah mengambil langkah antisipatif, salah satunya memakamkan dengan protokol. Namun kami tidak bisa menjamin 100 persen sehingga pada akhirnya keluarga dekat juga terkontaminasi,” jelasnya.
• Satpol PP Kota Malang Tertibkan PKL yang Berjualan di Depan Kampus Selama UTBK
• Cara Wali Kota Risma Ingatkan Warga Surabaya Patuhi Protokol Kesehatan, Naik Motor dan Bagi Masker
Data per 5 Juli 2020 pukul 15.00 WIB, ada 11 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Mojorejo.
Ada 2 orang yang sembuh dan juga meninggal.
Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 3 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) ada 1 orang.
Editor: Dwi Prastika