Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Guru di Surabaya Protes TPP Mereka Mandek 2 Tahun

Sedikitnya 50 guru PNS yang sudah terlanjur mendapat SK sebagai penerima tunjangan profesi pendidik (TPP) ramai-ramai protes ke Pemkot Surabaya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Taufiqur Rohman
Tribunnews.com
Ilustrasi Guru 

Persoalannya menjadi pelik.

Dikunjungi Menteri Kelautan, Petani Tambak Kerapu Lamongan Mengeluh: Banyak dari Kami Akan Ditangkap

Krisdayanti Pernah Kecewa Tak Diakui Ibu, Terkuak Insiden Sekolah Aurel-Azriel, 1 Pesan Bagi Ashanty

Saat terjadi penyempurnaan penerima sertifikasi tahun lalu, mereka langsung dihentikan sebagai penerima TPP.

Sebab mereka "ketahuan" dalam pengangkatan PNS berijazah SMA.

Sementara syarat minimal guru adalah berijazah sarjana kependidikan.

Khusnul memahami bahwa para guru yang merupakan dari golongan K2 itu mengadukan nasib ikut tes sekitar 2013.

Kisah Haru Pasien Sembuh Covid-19, Nadzar Pulang Jalan Kaki Diiringi Petugas Medis, Ini Ekspresinya

BERITA TERPOPULER JATIM: Pemuda Gantung Diri hingga Pengakuan Penyebar Video Dokter Tak Pakai Baju

Namun mereka memilih ikut tes dengan mengambil kualifikasi lulusan SMA.

Dalam perjalannnya, karena mereka sehari-hari adalah guru sehingga Pemkot Surabaya "berbaik hati" memberi kesempatan tetap mengajar.

Bukan tenaga administatif.

Sambil menyesuaikan ijazah.

Sampai akhirnya, mereka bisa menikmati TPP selama dua tahun.

Namun kini mereka protes dan mempertanyakan TPP kembali.

Pria Gagal Ijab Kabul, Calon Istri Langsung Nikahi Ipar, Keluarga Malu Ending Pilu, Polisi Terlibat

Nikah Siri dengan Anggota PPK, Anggota KPU Kota Surabaya Dipecat

"Sebenarnya secara dejure, mereka adalah tenaga administratif karena SK ijazah SMA. Defacto guru," kata Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dindik Surabaya Mamik.

Khusnul sendiri mengakui bahwa dilematis persoalan puluhan guru ini.

Ada dua peraturan Kemendikbud dan Kemenpan yang berbeda.

"Apa pun harus ada solusi untuk para guru ini. Setiap tahun ada 700 an guru pensiun di Surabaya. Silakan konsultasikan kembali dengan pusat untuk solusi terbaik," kata Khusnul.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved