Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Pensiunan Guru di Kota Malang Akhirnya Turun Tangan, Mengajar Lagi di Tengah Pandemi Covid-19

Hari-hari Muhammad Rayyan, bocah delapan tahun yang tinggal di Kampung Karangbesuki, Kota Malang bisa jadi tak membosankan seperti biasanya.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
salah seorang relawan guru di sekolah non formal di Kampung Karangbesuki sedang mengajar murid SD. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hari-hari Muhammad Rayyan, bocah delapan tahun yang tinggal di Kampung Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang bisa jadi tak membosankan seperti biasanya.

Selama sepekan terakhir, Rayyan dan anak-anak lain di kampung itu mengikuti kegiatan belajar bersama di Balai RW.

Kegiatan tersebut diinisiasi pengurus RW sebagai pengobat rindu belajar di sekolah yang mandek sejak bulan Maret akibat Covid-19.

Yang unik dari kegiatan belajar mengajar (KBM) itu adalah para relawan gurunya.

Relawan guru adalah para lansia yang telah pensiun.

Aston Sidoarjo Hotel Hadirkan Menu Baru Immune Booster, Ada Sup Ayam Temulawak

Dorong Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi, Laznas NH Gresik: Manfaatkan Lahan Kosong Agar Produktif

Mereka mengajar layaknya guru di sekolah.

Agar rasa kangen siswa belajar di sekolah bisa terobati.

Seorang relawan guru, Siti Sundari mengungkapkan pelajaran yang diberikan lebih banyak perihal penguatan mental anak-anak agar tidak bosan menjalani belajar di rumah.

Selain itu, mereka juga mengajari anak-anak memahami protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dukung Swasembada Jagung di Indonesia, Pemkab Lamongan Berinovasi Dongkrak Provitas Jagung Petani

VIRAL Gadis Cantik Dinikahi Pria Berfisik Tak Sempurna, Imam yang Saya Cari, Dulu Ditolak Keluarga

“Supaya nanti misal sekolah sudah masuk, mereka paham dan bisa melaksanakan protokol itu,” ucap Sundari, Sabtu (11/7/2020).

Pendidikan nonformal di Karangbesuki itu bisa juga menjadi simulasi KBM di era new normal nanti.

Sebab semua siswa diwajibkan memakai masker serta diatur jaraknya.

Setiap kelas dibatasi jumlah siswanya hanya 12 orang.

Prihatin Dengan Kasus Rudapaksa Janda Muda di Bangkalan, Kajari: Jangan Sampai Terjadi Lagi

Beberkan Rencana Pembangunan, Bupati Malang Optimis Wilayahnya Semakin Produktif dan Berkembang

“Sesuai protokol kan kita harus dibatasi tidak boleh ada kerumunan. Sehingga setiap kelas hanya 12 siswa, ujar Asep Tri Pradisto, Ketua Kampung Tangguh Karangbesuki.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved