Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berawal dari Cincin Akik, Pengusaha Asal Malang Ini Sukses Ekspor Wayang Logam ke Mancanegara

Jonathan Adi Prabowo, pria satu ini tak kenal menyerah mewujudkan impiannya. Mengalami masa terberat dalam hidupnya di tahun 2015.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
Jonathan Adi Prabowo, pemilik usaha kerajinan berbahan dasar logam yang bisa menembus pasar ekspor. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jonathan Adi Prabowo, pria satu ini tak kenal menyerah mewujudkan impiannya.

Mengalami masa terberat dalam hidupnya di tahun 2015.

Hingga nyaris tak bisa melanjutkan kuliahnya di Universitas Brawijaya karena kesulitan membayar.

Jonathan, demikian dia disapa, tak patah arang.

Berkat keahliannya, kerajinan logam yang digeluti kini sukses bahkan bisa menembus pasar ekspor.

Jonathan menceritakan usaha kerajinan berbahan dasar logam yang dia dirikan berawal dari batu akik.

Saat itu, ia coba-coba membuat cincin akik yang sedang digandrungi banyak orang.

Miris, Aksi Pencurian di Kota Malang Manfaatkan Anak-anak Dibawah Umur, Dikasih Tugas Mengajak Makan

UPDATE CORONA di Indonesia Rabu 15 Juli 2020, Kasus Baru Tambah 1.522 Pasien, Total 80.094 Positif

“Awalnya coba-coba dan akhirnya bisa. Hasilnya yang bagus mulai dibeli orang, akhirnya banyak lah yang pesan cincin akik ke saya,” kata Jonathan, Rabu (15/7/2020).

Karena tak punya modal, Jonathan pun sempat menggadaikan BPKB motor orang tuanya.

Uang hasil gadai dia gunakan untuk usaha pembuatan cincin akik.

Tiap pukul 4 sore, banyak pelanggan cincin Jonathan menunggu di depan rumahnya di Kelurahan Sawojajar.

Berbagai model, dia sanggup mengerjakan.

VIRAL Bule Sepedaan Lawan Arus Jalan Jakarta, Video Aksinya Ramai Dislike, Fakta Sebenarnya Muncul

Cara 3 Pilar Tulungagung Putus Penyebaran Corona, Bentus Satgas Sosialisasi Covid-19 hingga ke Desa

“Tapi seiring berjalannya waktu kan akik mulai nggak booming lagi,” terangnya.

Saat usaha cincin akik meredup, Jonathan kemudian memutar otak.

Saat itulah, dia mulai mengerjakan souvenir berbahan dasar logam.

Karakter wayang, kalung, anting sampai patung dibuatnya.

Barang buatan Jonathan mendapat sambutan baik dari pelaku usaha souvenir di Bali dan Yogyakarta.

Asmara Terlarang Ayah-Anak di Sumatera, Saling Suka hingga Hamil, 1 Fakta Penting Terkuak: Mirip Ibu

Terekam CCTV Aksi 2 Pelaku saat Curi Motor di Surabaya. Coba 4 Motor Tapi Gagal Jebol Lubang Kunci

Aktivitas kirim barang ke luar kota ini lah yang membuat usaha Jonathan semakin moncer.

Sampai seorang rekan bisnisnya di Bali, mengenalkan Adi dengan warga negara Belanda.

“Orang Belanda ini di negaranya jualan souvenir yang etnik dan antik gitu. Akhirnya dikenalkan saya sama dia, terus cocok,” ucapnya.

Selain Belanda, Jonathan juga mengekspor kerajinan logamnya ke Irlandia dan Amerika Serikat.

Nonton Online Drama Suspicious Partner Sub Indo Episode 1-20 (Lengkap), Link Streaming di Sini!

Jangan Pakai Masker Kalau Tak Mau Hadiah Mobil Bahagia Polrestabes Surabaya, Sehatmu Semangatku

Dalam sebulan, omzet usaha alumnus Akuntansi itu bisa mencapai Rp 50 juta setiap bulan.

“Ya sekitar segituan lah,” kata Jonathan.

*Bertahan di Tengah Pandemi*

Adi mengaku turut terimbas pandemi Covid-19.

Selama tiga bulan, produksi kerajinan logamnya turun drastis.

Pria Tua asal Bojonegoro Curi HP di RS Muhammadiyah, Gerak-geriknya Terendus, Langsung Digiring

Inginkan Kejelasan, Arema FC Siapkan Sejumlah Pertanyaan Saat Manager Meeting dengan PT LIB

Sebab seluruh kegiatan wisata di tanah air dan global ditutup untuk mencegah penyebaran virus Corona jenis baru.

“Pendapatan juga otomatis turun 75 persen,” ungkap Adi.

Dia juga terpaksa harus mengurangi karyawan dari semula enam orang menjadi tiga orang.

Karena dalam sebulan, dia hanya sekali memproduksi kerajinan logam.

“Biasanya sebulan bisa 3-4 kali,” katanya.

UTBK SBMPTN 2020 Tahap Pertama, Tingkat Kehadiran Peserta Capai 97,03 Persen, LTMPT: Luar Biasa

Kebijakan new normal menjadi angin segar bagi Adi meski aktivitas wisata masih lesu.

Bagi dia, untung bukanlah segalanya.

Meski pada akhirnya, dia harus merogoh dana tabungan untuk menutup biaya produksi dan membayar gaji karyawan.

“Sekarang sudah mulai ada satu dua,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved