Virus Corona di Surabaya
Tanamkan Protokol Covid-19 Lewat Kreativitas, MPLS SMP Barunawati Surabaya Ada Merias Face Shield
Cara SMP Barunawati Surabaya melakukan MPLS 2020-2021 secara daring. Ajak siswa mmahami pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah Covid-19.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2020-2021 di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpaksa dilakukan secara daring.
Hal ini tersebut dilakukan demi mengantisipasi sebaran virus Corona ( Covid-19 ).
Untuk itu, SMP Barunawati Surabaya punya cara sendiri dalam melakukan MPLS.
• Tips Padu Padan Busana New Normal Ala Owner On The Rocks, Terpenting: Pilih Bahan Gampang Kering
• Terapkan Physical Distancing di Jalan, Polisi Lamongan Bikin Marka Jalan Berjarak ala MotoGP
Tentunya siswa diajak memahami pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap sekolah.
Kepala Sekolah SMP Barunawati Surabaya, Marina Kurniasari S Pd telah menyiapkan 4 Tutor untuk menjadi pendamping gugus MPLS seperti Gugus Masker, Hand sanitizer, Face Shield, dan Disenfektan.
Setiap tutor yang ditunjuk wajib memberikan pemahaman kepada para siswa tentang fungsi masker, hand sanitizer, face shield, dan disinfektan untuk mencegah diri agar tidak terpapar virus.
• Beredar Materai Palsu dan Daur Ulang di Bojonegoro, 6 Pelaku Dibekuk, 2 Modus Dipakai Raup Untung
• Jelang Liga 1 Dilanjtukan, Abu Rizal Maulana Mulai Tingkatkan Intensitas Latihan
"Kami berikan pemahaman protokol kesehatan Covid-19 ini sebagai persiapan siswa pada saat nanti zona Surabaya berubah hijau maka para murid baru SMP Barunawati siap melangsungkan pendidikan tatap muka dengan pemahaman protokol kesehatan yang sudah diberikan," ujar Marina, Rabu (15/7/2020).
Selain itu, Ketua MPLS SMP Barunawati Surabaya, Ikhwanul Kirom M Pd mengungkapkan dalam upaya memperkaya kreatifitas dan kecintaan siswa terhadap sekolah para tutor memberikan tugas umum kepada siswa baru yaitu menggambar maskot pada Masker, merias Face Shield, menciptakan tepuk PPK (penguatan Pembentukan Karakter), dan menyanyikan mars Barunawati.
"Dengan menggunakan alat seperti cat cair, spidol, bolpaint para siswa baru ditugaskan oleh para tutor untuk menggambar maskot SMP Barunawati pada Masker dan menghias Face Shield yang nantinya difoto oleh para siswa dan dikirim melalui grup WhatsApp yang sudah dibuat oleh para tutor masing-masing," ujarnya.
Tak hanya itu, dalam menciptakan tepuk PPK dan menyanyikan Mars Barunawati, para siswa baru dituntut untuk menunjukan kreativitas lebih dengan merekamnya kedalam sebuah video dan dikirim ke grub WhatsApp para tutor.
"Tepuk PPK ini diciptakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang diciptakan untuk menumbuhkan karakter para siswa dalam gerak tubuh, yang nantinya akan terlihat kedisiplinan siswa, gotong royong, religius, dan rasa nasionalisnya sedangkan Mars Barunawati ini setiap upacara kami nyanyikan bersama, dalam hal ini diharapkan agar para siswa baru mencintai sekolahnya," ujarnya.
Untuk mengapresiasi hasil karya para siswa, pihak sekolah telah menyiapkan piagam dan hadiah kuota kepada 3 karya foto atau video terbaik.
"Dari tugas 4 jenis ini kami nilai dan 3 terbaik akan kami berikan piagam dan hadiah sesuai dengan keadaan sekarang yang membutuhkan kuota dalam menunjang pembelajaran, sebagai bentuk apresiasi kami terhadap antusias para siswa dalam mengerjakan tugas dari sekolah," ujarnya.
Sementara itu, siswa baru bernama Trisya Ananda Ramadhan Nigrahini mengaku sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan sekolah.
"Saya senang sekali, karena saya memang suka menggambar jadi terasa menyenangkan mengerjakan tugas ini," ungkap perempuan yang pernah mendapat juara 3 nasional melukis di yayasan hang tuah indonesia ini.
Disisi lain, salah satu wali murid Yayuk Dwi Andari merasa bahagia dan mendukung penuh anaknya dalam mengerjakan tugas.
"Senang sekali melihat dia bersemangat untuk berkreasi, sampek malem itu anak saya ngerjain tugas dari gurunya," pungkasnya.
Penulis: Zainal Arif
Editor: Heftys Suud