Virus Corona di Tulungagung
Kesembuhan Pasien Covid-19 Tulungagung Capai 97,7%, Check Poin Dihidupkan Lagi: Awasi Pendatang
Angka kesembuhan pasien virus Corona Tulungagung mencapai 97,7 persen. Kapolres kembali hidupkan check point: fokus awasi pendatang.
Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Angka kesembuhan pasien virus Corona ( Covid-19 ) di Tulungagung mencapai 97,7 persen.
Prosentase ini menjadi yang tertinggi di seluruh wilayah Jawa Timur.
Dari 241 pasien terkonfirmasi positif, 236 sudah sembuh, tiga meninggal dunia, satu dirawat dan satu di tempat karantina.
• SIG Olah Sampah Perkotaan Jadi Bahan Bakar Aternatif, Mampu Gantikan 40 Ton Batu Bara per-Hari
• Hari Pertama Operasional Libur Gegara Covid-19, Pasar Keputran Surabaya Digerojok Disinfektan
Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, saat ini fokus tim yang masuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 adalah mencegah penyebaran.
"Kami berusaha menjaga jangan sampai pasien yang ada, masih berpotensi menularkan ke orang lain," terang EG Pandia, Selasa (21/7/2020).
Diakui Pandia, keberhasilan memutus mata rantai penularan ini karena masyarakat Tulungagung sudah disiplin menjalankan protokol kesehatan.
• Kejari Tanjung Perak Janji Tuntaskan Semua Perkara, Didominasi Kasus Narkotika
• Rambut di TKP Bukan Milik Terduga Pembunuh Editor Metro TV, Polisi: Tunggu Hasil Sidik Jari di Pisau
Setidaknya dari pengamatan Kapolres, 85 persen warga sudah mengenakan masker.
Meski demikian pihaknya bersama TNI dan Satpol PP akan terus melakukan sosialisasi kepada warga.
"Kami masih terus sosialisasi sambil membagikan masker. Mungkin ke depan bisa saja diikuti dengan sanksi," sambung EG Pandia.
Jam malam akan terus diberlakukan dari pukul 22.00-04.00 WIB, untuk mengurangi risiko penularan virus Corona.
Kini karena di dalam wilayah Tulungagung dianggap relatif aman, tim gabungan akan fokus kepada pendatang.
Sebab potensi terbesar penularan saat ini adalah orang-orang dari luar wilayah Tulungagung.
Karena itu Kapolres akan kembali mengintensifkan check point di setiap perbatasan.
Utamanya di Ngantru, yang menjadi akses utama dari arah Kediri dan Surabaya.
Selain itu check point ini juga ditingkatkan dengan fasilitas random rapid test.