Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cari Ikan di Sungai Brantas, Warga Blitar Temukan Benda Berpermukaan Halus, Kaget Ternyata Bom

Seorang pencari rosok menemukan sebuah bom sisa peninggalan perang di aliran Sungai Brantas Dusun Jajar, Rejotangan, Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Polisi menunjukkan bom sisa peninggalan perang yang ditemukan di aliran Sungai Brantas Dusun Jajar, Desa/Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Senin (27/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seorang pencari rosok menemukan sebuah bom sisa peninggalan perang di aliran Sungai Brantas Dusun Jajar, Desa/Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Senin (27/7/2020) pukul 14.00 WIB.

Bom yang masih aktif ini diperkirakan gagal meledak saat dijatuhkan dari pesawat terbang.

Bluri (41), warga Desa Bakalan, Kecamatan Sengat, Blitar, warga yang menemukan ini menuturkan, dirinya tengah mencari ikan.

Saat menyelam, dirinya meraba benda dengan permukaan halus.

"Saya pikir pasti besi tua. Makanya saya selami kemudian saya angkat," terang Bluri.

Benda itu sangat berat, lebih dari 100 kilogram.

Saat sampai di daratan, ternyata bentuknya mirip dengan bom.

Siswa di Tulungagung Kurang Nyaman Home Visit, Berharap Segera Tatap Muka di Sekolah

Gunung Api Purba Gudheg di Tulungagung Diusulkan Jadi Geopark, Pokdarwis Yakin Usulan Bakal Diterima

Benda itu lengkap dengan kipas di bagian ekornya.

"Saya laporkan ke Polsek Srengat, tapi ternyata masuk wilayah Tulungagung. Akhirnya diteruskan ke Polsek Rejotangan," ujar Bluri.

Menurut Kapolsek Rejotangan, Iptu Hery Purwanto, pihaknya minta bantuan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) untuk mengamankan bom ini.

Sebab butuh penanganan khusus agar senjata peledak ini tidak membahayakan.

Diperkirakan bom ini dari era penjajahan Belanda.

Niat Cari Cacing di Sungai, Warga Blitar Malah Temukan Granat Nanas dan 56 Butir Peluru Tajam

Mengenal Nico, Perajin Barongan Asal Tulungagung yang Merintis Usaha Sejak SMP

Bom ini panjangnya sekitar 103 sentimeter, dengan diameter 70 sentimeter.

"Kalau dari bentuknya, ini seperti dijatuhkan dari pesawat kemudian gagal meledak," ujar Iptu Hery Purwanto.

Tim Jihandak dari Brimob yang tiba di lokasi segera membungkus bom ini dengan alat peredam ledakan.

Menurut Ipda Abdul Rois, Tim Jibom dari Brimob Kompi C Kediri, berat bom ini lebih dari 100 kilogram.

Empat anggota Brimob kesulitan untuk menggotong bom ini dari aliran Brantas.

Sambil Menangis, Pria Tulungagung Pangku Sang Ayah yang Tewas di Tangannya

Damkar Tulungagung Minta Warga Selektif Laporkan Evakuasi Tawon Vespa, Khawatir Populasinya Punah

Menggunakan bambu panjang, bom dibawa ke mobil Brimob yang sudah disiagakan.

Pemicu yang ada di depan bom sudah hilang.

Sama seperti Iptu Hery Purwanto, Rois menduga bom gagal meledak saat dijatuhkkan dari pesawat terbang.

"Bom ini masih aktif, hanya pemicunya sudah hilang. Bom bisa diaktifkan dengan dipicu ulang," pungkas Rois.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved