Fakta Temuan Bayi di Dapur Rumah di Trenggalek, Dibuang Ibu Kandungnya, Masih Dirawat di Puskesmas
Polisi Trenggalek mengungkap pembuang bayi di halaman dapur salah satu rumah warga di Desa Pandean, Kecamatan Durenan, Senin (27/7/2020).
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNTRENGGALEK.COM, TRENGGALEK - Polisi Trenggalek mengungkap pembuang bayi di halaman dapur salah satu rumah warga di Desa Pandean, Kecamatan Durenan, Senin (27/7/2020).
Tak lain, pembuang bayi itu adalah ibu kandungnya yang berusia sekitar 21 tahun.
Kanit Reskrim Polsek Durenan Aiptu Zainul mengatakan, pelaku merupakan warga sekitar lokasi penemuan bayi.
• Suara Tangis Tengah Malam Bangunkan Warga Trenggalek, Kaget Ada Bayi di Dapur, Fakta Dikuak Polisi
• Pasca Seorang Napi Positif Covid-19, Rutan Trenggalek Perketat Proses Pengiriman Barang Warga Binaan
• Mayat Bayi Dalam Kresek di Trenggalek, Dinsos Beri Pendampingan Hukum Si Ibu, Pengacara Disiapkan
“Dia kini dirawat di Puskesmas,” kata dia, Senin (27/6/2020).
Di pusat kesehatan, perempuan itu menjalani penanganan kesehatan. Sebab, ia melahirkan seorang diri.
Menurut informasi yang dihimpun, sang ibu yang sekaligus pelaku itu melahirkan di lokasi yang jaraknya sekitar 100 meter dari tempat pembuangan bayi.
Polisi pun belum dapat memeriksa pelaku lebih mendalam sebab kondisinya masih belum sehat sepenuhnya pascamelahirkan.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Desa Pandean, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek samar-samar mendengar suara tangisan bayi, Minggu (26/7/2020) mendekati tengah malam.
Ketika suara tangisan semakin keras, ia membangunkan anggota keluarganya untuk mengecek sumber suara.
Warga itu pun kaget saat mendapati sesosok bayi perempuan tergeletak di depan pintu dapur belakang rumahnya.
Saat ditemukan, bayi hanya terbungkus baju daster.
"Yang kemungkinan daster bekas digunakan atau milik ibu bayi tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Bima Sakti.
Warga berusia separuh baya itu pun langsung melaporkan penemuan bayi tersebut kepada petugas berwajib.
Ketika sampai lokasi, Bima mengatakan, aparat bersama perangkat desa langsung mengevakuasi sang bayi ke RSUD dr Soedomo.
"Saat penanganan pertama, kami fokus ke bayi tersebut, untuk segera menyelamatkannya," ucap Bima.