Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Pembelajaran Daring Siswa PAUD-TK Kata Pakar Tak Efektif, Inilah 3 Contoh Pola yang Bisa Diterapkan

Pandemi Covid-19 mengharuskan lembaga pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan atau daring.

SURYA/DANENDRA KUSUMA
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Pendidik LP3M Unesa sekaligus Pemerhati Pendidikan, Dr Martadi, M.Sn. 

News Analysis

Dr Martadi, M.Sn 

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Pendidik LP3M Unesa sekaligus Pemerhati pendidikan.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 mengharuskan lembaga pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan atau daring.

Lembaga pendidikan yang menerapkan pembelajaran daring tak hanya SD, SMP, dan SMA saja, melainkan juga jenjang Paud dan Taman Kanak-Kanak (TK).

Saya menilai, penerapan pembelajaran daring pada jenjang Paud dan TK tidaklah tepat.

Perjuangan Guru TK di Surabaya Beri Materi saat Pandemi, Rela Mengajar Door to Door ke Rumah Murid

Sebab, anak di usia 3-5 tahun dunianya bermain. Sehingga anak lebih suka belajar dan melakukan sesuatu secara langsung.

Anak-anak sulit konsentrasi menatap layar gawai dan tidak bisa memahami perintah guru. Walhasil, pembelajaran daring jadi tak efektif.

Sebaiknya, pembelajaran daring dilakukan guru untuk menyapa anak dan orangtua saja. Atau, untuk memberikan instruksi kepada orangtua.

Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku

Polisi Bongkar Aliran Dana Yodi Prabowo Tes HIV di RSCM, Diduga Penyebab Depresi hingga Bunuh Diri

Penerapan pembelajaran daring tak boleh disamaratakan untuk semua jenjang pendidikan.

Semakin rendah jenjang pendidikan, seperti Paud dan TK, para guru sebaiknya mengajar secara tatap muka atau offline.

Yang bisa dilakukan guru Paud dan TK yakni menggunakan model pembelajaran homeschooling.

Kasus Kontak Erat Pasien Covid-19 di Jember Melonjak, Tembus 2.718 Orang, Langsung Jalani Tes Swab

Artinya, para guru keliling dari rumah ke rumah siswa untuk memberikan pembelajaran. Tentu, baik para guru, siswa, dan orangtua harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Khusus jenjang Paud, guru bisa memilih salah satu rumah siswa yang luas untuk dijadikan kelas sementara.

Jarak rumah siswa Paud kebanyakan tak berjauhan. Proses pembelajaran bisa dilakukan 1 atau 2 hari saja.

Tanaman Aglonema Lagi Booming di Mojokerto, Pesanan Naik sampai 50 Persen, 3 Jenis ini Paling Dicari

Bila tak ada rumah siswa yang luas, bisa memanfaatkan balai RW/RT setempat. Jumlah peserta didik juga harus dibatasi.

Saat proses belajar mengajar, orang tua yang mendampingi siswa perlu menyimak cara mengajar guru. Itu supaya mereka dapat mengaplikasikannya di rumah.

Pilihan lain, guru membuka kelas di sekolah. Jam masuk sekolah diberlakukan shift. Itu agar menghindari kerumuman.

Warga Pulau Bawean Gresik Terima BPNT Cuma Isi Beras dan Kacang, MUI Soroti, Perlu Evaluasi Total

Pola lain yang bisa diterapkan, yakni pembelajaran berbasis komunitas. Serupa dengan pola homeschooling.

Pembelajaran berbasis komunitas mengelompokkan siswa berdasarkan tempat tinggalnya.

Yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar di masa pandemi adalah peran orang tua.

UPDATE CORONA di Nganjuk Senin 27 Juli, Positif Covid-19 Jadi 182 Kasus, 3.328 OTG, 24 Meninggal

Tetapi, orang tua perlu diedukasi terlebih dahulu, karena mereka tak punya kompetensi sebagai guru.

Guru juga harus merancang model-model pembelajarannya, lalu dikomunikasikan dengan orangtua.

Contoh penerapan, saat di rumah, orang tua sebaiknya tak memberikan pembelajaran seolah-olah seperti di sekolah.

UPDATE CORONA di Kediri Senin 27 Juli, Pasien Positif Covid-19 Tambah 15 Kasus, Total 377 Orang

Tetapi lebih kepada penekanan karakter anak. Untuk membentuk karakter anak orangtua melibatkan anak apada aktivitas sehari-hari.

Misalnya, mengajak anak untuk mencuci piring, membersihkan mainan, dan beribadah.

Cara ini tak akan memberatkan orangtua, karena hal tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Viral Akad Nikah Pakai APD di Wisma Atlet Pacitan, Bulan Madu Ditunda sampai Mempelai Pria Sehat

Dari kegiatan itulah akan tumbuh sikap kemandirian dan tanggung jawab anak.

Model pembelajaran itu disebut model pembelajaran berbasis keluarga.

Dalam model pembelajaran ini, para orangtua harus tetap melaporkan perkembangan anak kepada guru. Tak serta-merta peran guru diambil seluruhnya.

Lagi Asyik Pesta Miras di Angkringan, 5 Pemuda Ini Dicokok Satpol PP Kota Kediri

Sementara itu, dampak yang dirasakan anak kala pembelajaran daring yakni masalah kesehatan mata. Karena terkadang, anak-anak menatap layar ponsel jarak dekat.

Pertumbuhan kinestetik anak tak bisa berkembang secara maksimal. Sebab, aktivitasnya hanya duduk saja. Padahal, di usia mereka proses tumbuh kembangnya luar biasa.

Kemudian mereka akan sulit bersosialisasi dengan orang-orang ataupun teman sebaya. Mereka juga akan dilanda kebosanan dan di titik tertentu jadi tak mau belajar.

Penulis: Danendra Kusuma/Febrianto Ramadani

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved