Wanita Baru Menikah Tewas Dihajar Suami Gegara Uang Kembalian, Sembunyi di Toilet Tetangga: Pingsan
Tayyibah menjadi korban KDRT oleh suaminya. Ansori kesal Tayyibah kerap keliru memberi uang kembalian hingga membuat warung kelontong mereka merugi.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Nasib pilu pengantin wanita baru menikah dua bulan bernama Tayyibah.
Tayyibah dianiaya suaminya hingga tewas gara-gara uang kembalian.
Suaminya, Ansori kesal Tayyibah kerap keliru beri uang kembalian hingga membuat usaha warung kelontong mereka merugi.
Tayyibah bahkan sampai sembunyi di toilet tetangga dan sempat pingsan.
Sebelumnya warga sempat mendengar tangis Tayyibah diduga karena dianiaya sang suami.
Tangis kesakitan Tayyibah sempat terdengar di beberapa malam, sebelum warga melihatnya tak sadarkan diri di pelukan suaminya, Ansori.
Sejumlah luka lebam membekas di sekujur tubuh wanita 28 tahun asal Pamekasan, Jawa Timur, yang baru dua bulan menjadi pengantin ini.
Warga yang hendak membeli sesuatu di warungnya pada Minggu (26/7/2020) merasa ada yang tak beres, sehingga menelepon Polsek Pamulang.
Mendapati Tayyibah sudah meregang nyawa, polisi membawa jenazahnya untuk diautopsi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
• Gegara Ingatkan Minggir Bos, Pelajar Sidoarjo Dianiaya Rombongan Gowes Sepeda Ontel di Mojokerto
• Jumlah Karyawan Dirumahkan Imbas Pandemi di Sampang Mulai Berkurang, Wisata-Hotel Kembali Beroperasi
Sementara suaminya asal Sumenep, polisi bawa ke sel Polsek Pamulang. Ansori orang paling bertanggungjawab di balik kematian istrinya itu.
Seminggu lalu, warga sekitar bernama Kris yang hendak membeli rokok pernah menyaksikan Ansori bertindak kasar, sehingga istrinya menangis.
"Saya pernah ngeliat waktu itu lagi beli rokok, semingguan lalu. Saya lagi membeli rokok lihat mereka berantem. Dipukul sekali, menangis gitu," cerita Kris kepada TribunJakarta.com (grup TribunJatim.com ).
Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto, sudah mengetahui informasi warga yang menyebut Tayyibah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Tangis dan rintihan korban menerobos dinding warung kelontongnya dan didengar warga sekitar Jalan Kubis 1, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan.
"Berdasarkan keterangan empat saksi dan tetangga, korban menangis beberapa malam. Diduga dianiaya suaminya," ucap Supiyanto.
• Viral Ayah Jambak dan Pukuli Anaknya yang Ogah Cuci Semua Baju Kotor, Adik Ipar: Tabiatnya Begitu
• Aksi Maling Motor di Malang Makin Nekat, Kendaraan Dipasangi Alarm Tetap Digasak Blak-blakan
Menurut dia, luka lebam membiru tak hanya membekas di sekitar paha kanan korban tapi ditemukan di banyak titik.
"Di muka, paha kanan, perut, tangan kanan, kiri. Banyak luka memarnya," terang Supiyanto.
Warung sekaligus rumah kontrakan yang dijadikan tempat tinggal Ansori kini sudah terpasang garis polisi.
"Pemukulannya dengan tangan kosong dan masih kita dalami," ujarnya.

Sempat Pingsan
Berhari-hari lalu di sebuah pagi buta, ia sempat memelas agar diperkenankan bersembunyi di toilet rumah Umar, tetangganya.
Umar dan istrinya selaku pemilik rumah sempat terkejut sekaligus iba melihat kondisi Tayyibah yang terkulai lemas.
Raut ketakutan terpancar dari wajahnya. Tayyibah sempat pingsan di toilet.
"Itu sekitar delapan hari lalu. Jam empat pagi dia ngumpet," ujar Umar saat ditemui TribunJakarta.com di rumahnya, Senin (27/7/2020).
Umar dibantu istrinya kemudian mengangkat tubuh Tayyibah.
Mereka sempat menenangkan dan memberikan sarapan kepada Tayyibah.
Ia tak banyak bercerita, hanya menyebut hubungannya dengan Ansori sedang tidak baik. "Katanya lagi berantem," kata Umar pendek.
Siangnya sekira pukul 14.00 WIB, Ansori mondar-mandir di sekitar warung, menanyakan ke sejumlah tetangga apakah melihat Tayyibah.
• Viral Camat Samarinda Ngamuk ke Pria Ini, Dikira Tukang Sapu: Seenaknya Suruh Bersihkan Sampah Dia
• Capek Tak Dapat Utangan Buat Obat Anak, Pria di Surabaya Nekat Jambret HP ABG, Nasib Dibui 12 Bulan
Umar tak enak hati melihat Ansori seperti orang kebingungan, karena istrinya tak ada di kontrakan yang sekaligus menjadi warung kelontongnya.
Ia pun mendatangi Ansori dan mengabarkan jika Tayyibah sedang bersembunyi di rumah.

"Itu istri kakak di kamar mandi tuh, dia pingsan. Saya kasih makan," ucap Umar kepada Ansori saat itu.
Ansori lekas menemui Tayyibah di rumah Umar. Ia bersimpuh di depan istrinya itu lalu meminta maaf karena tindakannya yang tak pantas.
"Dia nyesel banget kayaknya," sambung Umar.
Gara-gara Uang Kembalian
Sehari setelah meninggalnya Tayyibah, polisi mendapat motif Ansori sampai tega menganiaya Tayyibah hingga meninggal.
Sehari-hari, suami istri menjaga warung kelontong dan bergantian melayani.
Tapi, beberapa kali mendapat giliran menjaga warung Tayyibah kerap keliru memberi uang kembalian.
Ansori merasa akibat kecerobohan istrinya itu, usaha warung kelontong mereka merugi.
"Sering terjadi salah paham di saat istrinya melayani pembeli," ungkap Supiyanto.
• Ratusan Janda Baru Muncul di Sumenep, Proses Cerai Gegara Cekcok Jadi Faktor Utama, Fakta Terkuak
• Perda Trantibum Disahkan, Wagub Emil: Tetap Perlu Peran Masyarakat untuk Menekan Angka Covid-19
Faktor ini, sambung Supiyanto, memicu emosi Ansori meledak. Puncaknya pada Minggu pagi, Ansori kembali bertindak kasar hingga Tayyibah meninggal.

"Sering kembaliannya lebih. Karena merasa rugi, pelaku ribut dan (korban, red) ditendang," sambung dia.
Penyidik menjerat Ansori dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 Pasal 44 ayat 3 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
"Ancaman hukumannya 15 tahun. Perbuatan kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan matinya orang lain," ucap dia.
(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tangis Kesakitan Pengantin Baru di Malam-malam Terakhir, Ucapkan Ini saat Kepergok di Toilet Warga