Pemkot Surabaya Siapkan 10 Kecamatan Ini Jadi Role Model Penanganan Corona: Kuatkan Kampung Tangguh
Pemkot sedang menyiapkan sepuluh kecamatan sebagai role model pemutusan mata rantai Covid-19 di Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya sedang menyiapkan sepuluh kecamatan sebagai role model pemutusan mata rantai Covid-19 di Surabaya.
Kebetulan, sepuluh kecamatan tersebut memiliki jumlah kasus yang terbilang tinggi.
Di antaranya, Kecamatan Tambaksari, Rungkut, Gubeng, Sawahan, Krembangan, Kenjeran, Wonokromo, Tegalsari, Semampir dan Bubutan.
Salah satu caranya dengan memaksimalkan kampung tangguh.
• Jawaban BPK Sudah di Tangan Pemkot Surabaya Dana Stimulan Kampung Tangguh Segera Cair
• Curhat Ibu Hamil Deg-degan Ikut Swab Test Covid-19 dari Pemkot Surabaya, Demi Sehat Sampai Lahiran
• Bisa Lakukan Tes Massal Dadakan, Pemkot Surabaya: Protokol Kesehatan Wajib di Pasar Tradisional
Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto mengatakan ada keinginan dan inisiatif dari beberapa elemen masyarakat, akademisi, pakar, dan diinisiasi pula oleh Kepolisian Surabaya dalam upaya memaksimalkan fungsi Kampung Tangguh.
"Kita coba dengan 10 kecamatan," kata Irvan, Selasa (28/7/2020).
Untuk memuluskan langkah itu, Pemkot sudah mengumpulkan para Camat di 10 wilayah tersebut dalam rapat koordinasi.
Juga ada pakar dan akademisi serta kepolisian. Nantinya mereka bakal dilibatkan dalam memberikan pendampingan.
"Dan kemudian membuat sebuah konsep bagaimana caranya memutus mata rantai itu berupa pencegahan dan mitigasinya,” tambah Irvan.
Konsep penerapannya memang masih terus dibahas bersama akademisi dan pakar. Namun secara garis besar, konsep tersebut terkait bagaimana pendampingan dalam mengembangkan kampung tangguh.
Setelah sepuluh kecamatan ini sukses, 21 kecamatan lainnya bakal dilakukan serupa.
"Sehingga nanti menjadi role modelnya di kecamatan yang lain,” terang Irvan.
Di sisi lain, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kota Surabaya, dr Santi Martini mengungkapkan, salah satu konsep yang akan diterapkan dalam rangka penguatan di Kampung Tangguh adalah pembentukan kader Covid-19.
“Dari kegiatan pendamping kampung tangguh ini akan muncul, kalau sekarang namanya relawan, kalau ke depannya ada kader Covid-19,” kata dr Santi.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir menyambut baik dan mendukung penuh rencana penguatan Kampung Tangguh melalui pendampingan aktif dari pakar dan akademis. Sebab menurutnya, hal itu sebagai bentuk upaya pencegahan dan melawan Covid-19 berbasis komunitas.
"Prioritas utama yang dia penyebarannya tinggi ada 10 kecamatan, tapi ada juga wilayah-wilayah lain yang wilayah kelurahan sudah hijau itu kita jaga," ungkapnya.