Virus Corona di Malang
Wali Kota Sutiaji Beber Alasan Jumlah Kematian Pasien Covid-19 di Kota Malang Cukup Tinggi
Sutiaji menyampaikan, meningkatknya kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Malang karena banyak orang bukan warga Malang, dirawat di RS Malang.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Persentase angka kematian pasien virus Corona ( Covid-19 ) di Kota Malang yang mencapai 8,1 persen menjadikan Kota Malang sebagai salah satu kota yang tingkat kematian pasien Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Hal tersebut menjadi sebuah pukulan telak bagi Kota Malang, mengingat saat ini percepatan penanganan Covid-19 sedang digalakkan.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, meningkatknya kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Malang disebabkan karena banyak orang yang bukan warga Malang, tetapi dirawat di rumah sakit rujukan di Kota Malang.
Hasilnya, warga yang dirawat dan kemudian meninggal karena positif Covid-19 itu diklaim menjadi kasus kematian di Malang Raya.
"Setelah saya telusuri. Karena Malang ini banyak rujukan rumah sakit. Rata-rata kematian di rumah sakit rujukan. Di sini rujukan bukan dari Malang Raya saja, tapi banyak juga dari luar," ucapnya, Rabu (5/8/2020).
• Hari Terakhir Operasi Patuh Semeru 2020, Satlantas Polresta Malang Kota Keluarkan 1851 Surat Tilang
• Mahasiswa Gagal Pulang Gara-gara Covid-19 di Malang Jadi Sasaran Bantuan Ikatan Fans Club Malang
Sutiaji menyampaikan, hasil klaim tersebut datanya kemudian tidak dikembalikan lagi ke daerah asalnya.
Hal itu dikarenakan, daerah dari orang yang meninggal dunia tersebut enggan untuk menerimanya.
"Datanya tidak dikembalikan, karena meninggal dunianya di sini (Malang), yang sana malah gak mau menerima," ucapnya.
Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kota Malang itu menyampaikan, kematian pasien Covid-19 di Kota Malang bukan dari prolanis atau orang lanjut usia.
• Bangunan Cagar Budaya di Heritage Kayutangan Berubah Total, TACB Kota Malang Minta segera Ubah Ulang
• DPUPR Kota Batu Lanjutkan Pembangunan Jalan Tembus Wisata Paralayang di Kelurahan Songgokerto
Dari 19.000 prolanis di Kota Malang hanya sedikit yang meninggal dunia karena Covid-19.
Pasien yang meninggal dunia rata-rata di usia 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Yang lebih lucu memang tidak termasuk prolanis yang memiliki komorbid dan terdata di BPJS Kesehatan. Dari data Puskesmas juga tidak lebih dari 10 prolanis yang meninggal dunia," ucapnya.
Untuk itu, upaya penanganan untuk menekan angka kematian pasien Covid-19 menjadi fokus utama Pemkot Malang.
• Wisata Belanja Tugu di Malang Kembali Buka, Terapkan Protokol Kesehatan Bagi Pedagang dan Pengunjung
• Gubernur Khofifah Sebut Pembukaan Wisata Gunung Bromo Sedang Diajukan ke Kemenparekraf
Yakni melalui tracing tracking dan treatment yang kini sedang gencar dilakukan dengan perbandingan 1:30.
"Pemantauan dan pengawasan terus dilakukan. Teknisnya adalah dikomunikasikan dan dikolaborasikan dengan masing-masing Tim Satgas Covid-19 Kota Malang," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika