Listrik Se Madura Padam
PLN Kembali Evakuasi Layang-Layang Nyangkut di Tower SUTT 150 KV Halur Sampang – Guluk-guluk
PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) kembali melakukan evakuasi terhadap layang-layang yang "nyantol" di tower
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) kembali melakukan evakuasi terhadap layang-layang yang "nyantol" di tower SUTT 150 KV jalur Sampang – Guluk-guluk.
Tepatnya di Tower (T) 54 - T 55, yang berada di Desa Penaguhan, Kecamatan Propo, Kabupaten Pamekasan, Madura.
General Manager PLN UIT JBTB Suroso, mengatakan, evakuasi layang-layang dilakukan oleh petugas pemeliharaan PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Sampang dibawah PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Gresik, pada Senin (3/8/2020).
"Layang-layang dengan ekor sepanjang kurang lebih 6 meter tersebut tersangkut di konduktor tepatnya pukul 16.30 WIB," jelas Suroso, Selasa (4/8/2020).
Tim PLN segera menindaklanjuti dengan tindakan pengambilan layang-layang pada Senin malam pukul 22.09 WIB hingga Selasa dini hari, pukul 00.24 WIB.
"Akhirnya layang-layang sukses dievakuasi petugas PLN dan jalur pasokan Sampang - Guluk-guluk normal," tambah Suroso.
Keberhasilan ini mengamankan potensi pemadaman listrik pelanggan sebesar 34 MW.
• VIRAL TERPOPULER: Kisah Kebaikan Crazy Rich Monica dan Tom Liwafa hingga Penyebab Ledakan di Lebanon
• Madura Black Out Listrik Padam Total, PLN Pamekasan Sedang Proses Penormalan: Nggak Sampai 8 Jam
• Tragedi H-2 Nikah, Wanita Syok Lihat Calon Suami Tewas Tergantung, 1 Masalah Terkuak, Sempat Telepon
Tim Pemeliharaan UPT Gresik dan ULTG Sampang mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta kenyamanan listrik pelanggan, dibuktikan dengan pengambilan yang-layang pada saat non beban puncak dan tanpa memadamkan pasokan listrik ke pelanggan.
"Kerjasama seperti ini merupakan prioritas PLN dalam mengamankan jalur pasokan listrik," ujar Suroso.
Setiap harinya Tim Urak-Urak PLN ULTG Sampang telah melakukan sosialisasi dan pencegahan gangguan akibat permainan layang-layang berukuran besar yang berpotensi tersangkut jaringan listrik. Tim Urak-Urak PLN juga mendatangi lokasi warga saat ditemukan permainan layang-layang berukuran raksasa akan segera melakukan penyuluhan kepada warga sekitar tentang bahaya bermain layang-layang di sekitar jalur SUTT/SUTET.
"Dengan hantaran listrik 70.000 Volt, 150.000 Volt dan 500.000 Volt; sungguh berbahaya bila terjadi risiko yang tidak diinginkan bagi warga masyarakat bila bermain layang-layang di sepanjang ataupun di sekitar jalur SUTT/SUTET," ungkap Suroso.
Pihaknya sebagai petugas PLN selalu siap siaga 24 jam, menjaga keandalan pasokan listrik bagi pelanggan. Terlebih pada musim bermain layang-layang kali ini, pihaknya terus menghimbau kepada warga masyarakat untuk bermain layang-layang dengan aman agar warga selamat dari potensi bahaya listrik serta pasokan listrik selalu andal.
Mengutip pesan diatas, bermain layang-layang dengan aman dapat dilakukan dengan langkah sederhana, diantaranya,
menjauh dari jaringan listrik, menghindari menggunakan material berbahaya, misal benang/rangka sejenis kawat.
Menurunkan layangan setelah selesai bermain dan tidak meninggalkan layangan selagi diterbangkan.
Tujuannya adalah agar pemain Layang-layang dapat bermain dengan aman, bebas dari bahaya tersengat listrik dan pasokan listrik ke rumah pelanggan menjadi andal.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM No 02 Tahun 2019 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi telah menyebutkan bahwa dilarang membangun bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum serta dilarang bermain layang-layang dengan menggunakan benang konduktif, disekitar jalur transmisi (SUTET/SUTT) karena dapat membahayakan keselamatan jiwa dan dapat mengganggu kontinuitas penyaluran listrik kepada masyarakat.(Sri Handi Lestari/Tribunjatim.com)