Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

2 RS Rujukan Covid-19 Kota Malang Overload, Jubir Satgas Ungkap: Memang Kekurangan Ventilator

Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, dr Husnul Muarif ungkap alasan RS rujukan di Kota Malang overload. Penyebabnya kekurangan ventilator.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Hefty Suud
SURYAMALANG.COM/RIFKI EDGAR
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, dr Husnul Muarif, ditemui Senin (10/8/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah rumah sakit rujukan virus Corona ( Covid-19 ) di Kota Malang saat ini kekurangan ventilator.

Ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang digunakan oleh pasien dengan gejala berat Covid-19.

Hal tersebut dipaparkan oleh Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, dr Husnul Muarif, Senin (10/8/2020).

Ada Warga Kota Malang Dirujuk ke Tulungagung, Dewan Pertanyakan Penanganan Covid-19

Guru Sambang SD di Lumajang Positif Covid-19, Dinkes Langsung Tracing: Siswa dan Keluarga Rapid Test

"Memang kita kekurangan ventilator. Itu yang menyebabkan ada beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 yang overload atau penuh," ucapnya.

Dia menjelaskan, bahwa penanganan pasien Covid-19 dibedakan menjadi tiga jenis penanganan.

Ketiga penanganan tersebut dikategorikan dalam bentuk ruang isolasi dengan melihat seberapa buruknya kondisi pasien.

BREAKING NEWS: Tiga Bocah Alami Kecelakaan di Jembatan Ngujang 2 Tulungagung seusai Balapan

51.081 Pekerja Jatim Terdampak Covid-19, Gubernur Khofifah Siapkan Strategi Pemulihan: Bisa Bangkit

Pertama ialah ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator, kedua ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator dan ketiga ruang isolasi biasa.

"Nah menurut informasi yang saya dapatkan, ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator memang overload. Tapi untuk kedua ruangan yang lain masih tersedia," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan alasan kenapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang sampai overload.

Menurutnya pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 bukan dari Malang Raya saja.

Melainkan dari daerah-daerah lain di Jawa Timur seperti Probolinggo, Gresik dan Jombang.

"Seperti di RS Lavalette ada yang dari luar kota seperti Probolinggo. Di Unisma ada yang dari Gresik dan Jombang,"

"Artinya ketika ada masyarakat sini yang dirujuk ke rumah sakit lain, karena ventilator. Karena kita juga keterbatasan ventilator," ucapnya.

Sutiaji menyampaikan, bahwa sebenarnya pihaknya telah memiliki 11 ventilator.

Dan ventilator tersebut siap dipergunakan apabila ada rumah sakit yang benar-benar membutuhkan.

"Nanti akan kami pinjamkan. Kita lihat dulu secara regulasi dibolehkan atau bagaiamana. Insyaallah bisa dipinjam oleh rumah sakit yang dia sudah memiliki SDM," ucapnya.

Selain itu, Sutiaji juga menyampaikan bahwa jumlah bed tanpa ventilator yang tersedia di rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 47 bed.

Di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) ada 10, RS Lavalette 5, RS Panti Waluyo 3, RST Soepraoen 13 dan Hermina 16.

"Sesuai laporan sementara seperti itu. Dari 7 rumah sakit rujukan Covid-19, hanya Aisiyah dan Unisma yang saat ini penuh," tandasnya.

Penulis: Rifky Edgar

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved