57 Rumah Rusak Imbas Pabrik Bioethanol Mojokerto Meledak, Warga Sambat ke Polisi: Minta Ganti Rugi
Imbas ledakan Pabrik Bioethanol di Mojokerto, 57 rumah warga susak. Polres Mojokerto Kota tanggapi adanya protes warga minta ganti rugi perbaikan.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Puluhan rumah warga rusak terdampak meledaknya tangki Bioethanol PT Energi Argo Nusantara (ENERO), Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Rumah warga berada persis di samping pabrik alami kerusakan plafon jebol, kaca jendela pecah dan pintu rusak bahkan dinding tembok rumah retak, terkena guncangan efek dari ledakan pabrik Bioethanol tersebut.
Polres Mojokerto Kota bersama pihak desa menanggapi adanya protes dari warga setempat yang menginginkan adanya ganti rugi perbaikan rumah.
• Kado Khusus Syahrini untuk Ultah Mantan Reino, Sampai Diangkat 4 Orang, Sandra Dewi: Rumah Heboh
• Dapat Rekomendasi dari PDIP untuk Pilkada Tuban 2020, Setiajit Bakal Lepas Jabatan Kepala Dinas ESDM
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi mengatakan kondisi di lokasi kejadian memang berada di sekitar pemukiman sehingga saat terjadi kebakaran dan ledakan puing-puing mengenai rumah warga dan sudah dilakukan pendataan untuk proses ganti rugi.
Pihak desa bersama perusahaan yang bersangkutan dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa masih dilakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat terkena dampak kejadian ini.
"Untuk sementara pendataan rumah warga yang rusak akibat dampak kejadian kebakaran dan ledakan sebanyak 57 rumah dan kemungkinannya bisa bertambah," ungkapnya, Selasa (11/8/2020).
• 10 Pekerja Konstruksi Alami Luka Bakar dan Satu Tewas Akibat Ledakan di Pabrik Bioethanol Mojokerto
• Kado Khusus Syahrini untuk Ultah Mantan Reino, Sampai Diangkat 4 Orang, Sandra Dewi: Rumah Heboh
Ia menjelaskan rumah warga terdampak ledakan tangki Bioethanol mengalami kerusakan ringan hingga sedang meliputi kaca pecah bagian depan rumah dan atap plafon ambrol.
Perusahaan yang bersangkutan akan menanggung ganti rugi terhadap rumah warga yang rusak. Namun belum dapat dipastikan ganti rugi ini berupa material atau uang tunai.
"Nanti kita lihat keberlangsungan proses ganti rugi akan kami informasikan karena masih dalam pendataan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan agar melapor ke aparat desa untuk disampaikan pada perusahaan," jelasnya.
Samian (64) merupakan salah satu warga yang rumahnya rusak akibat guncangan ledakan tangki Bioethanol. Kondisi atap plafon jebol pada bagian teras dan tiga ruangan di dalam rumah.
Puing-puing pecahan plafon berserakan di dalam rumahnya. Jarak rumahnya dari lokasi ledakan berada dekat sekitar 100 meter.
Dia sempat menunjukkan beberapa kerusakan di dalam rumahnya dan berharap ada ganti rugi dari pihak perusahaan.
Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Heftys Suud