Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BPJS Kesehatan Jember

Cerita Haru Wanita Jember 2 Tahun Dampingi Cuci Darah Ibunda, Dewi: Percayakan Semua dengan JKN-KIS

Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) selama lebih dari 6 tahun telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Dewi Qorimasari, ibu 49 tahun asal Jember ini mengaku JKN-KIS sangat berarti bagi diri dan keluarganya 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) selama lebih dari 6 tahun telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat di Indonesia.

Salah satunya Dewi Qorimasari, ibu 49 tahun asal Jember ini mengaku JKN-KIS sangat berarti bagi diri dan keluarganya.

Selama kurang lebih 2 tahun, Dewi terus mendampingi ibunda untuk menjalani pengobatan cuci darah dengan menggunakan jaminan kesehatan JKN-KIS.

Warga Irak Diduga Menganiaya Warga Bondowoso di Jember, Ada Banyak Luka Tusuk

Bupati Jember Senam Sehat Penangkal Corona, Ajak Warga Selamat Covid-19: Jangan Tak Pakai Masker!

“Sejak divonis gagal ginjal oleh dokter, saya bertekad untuk tetap mendampingi ibu dan memberikan yang terbaik. Termasuk dengan mendaftarkan ibu dalam Program JKN-KIS menjadi pilihan yang tepat saat itu. Dan mempercayakan semua pengobatan ibu dengan JKN” ungkap Dewi.

Dewi mengaku, telah mendaftarkan sang ibunda beserta keluarga jauh sebelumnya.

Hal ini karena di tempat Dewi bekerja telah banyak karyawannya yang terbantu biaya pengobatan dengan menjadi peserta JKN.

“Saya melihat teman-teman dan karyawan di kantor saya banyak yang terbantu. Akhirnya, saya memutuskan untuk segera mendaftarkan ibu dan saudara saya ikut JKN.

Ya benar saja selang satu tahun, kabar dari dokter mengejutkan saya. Namun saya tak lagi khawatir karena semua keluarga saya termasuk ibu sudah terdaftar JKN. Saya tahu biaya sekali cuci darah itu gak murah, sekali cuci darah bisa Rp 800 ribu sampai 1,8 juta tergantung tipe rumah sakitnya. Itu kalau dengan biaya mandiri. Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan karena ibu harus cuci darah seminggu 2 kali," ucap Dewi.

Menurutnya, pelayan yang diberikan dengan menggunakan JKN sangat baik. Tidak ada perbedaan pasien umum maupun pasien menggunakan JKN.

Ditambah lagi prosedur pelayanan cuci darah juga lebih mudah yaitu dengan adanya sistem pendaftaran finger print/sidik jari setiap melakukan pengobatan di rumah sakit.

“Pelayan HD sudah pakai sidik jari, jadi makin simple. Dari awal BPJS lahir saya mengamati, seperti bayi baru lahir pasti perlu banyak belajar dan dikembangkan. Diperbaiki pola asuhnya, sampai tumbuh dewasa dengan baik.

Begitu juga program ini, mulai dari adanya keluhan kemudian banyak perbaikan dan inovasi-inovasi yang dikembangkan membuat program ini semakin baik. Dan banyak memberikan kemudahan dalam hal pelayanan kesehatan.” jelas Dewi.

Dewi berharap seiring dengan tumbuh dan berkembangnya program JKN ini, banyak masyarakat semakin paham dan juga meyakini bahwa program ini benar-benar harus dimiliki oleh setiap orang yang harus dijaga bersama.

"Kalau manfaatnya banyak kenapa tidak kita dukung, mengikuti program ini tidak ada ruginya. Iuran yang kita bayarkan juga akan kembali ke kita lagi nantinya.

Kalau kita tidak sakit, nantinya bisa dimanfaatkan juga untuk keluarga kita. Seperti saat ini, iuran saya dan juga iuran peserta lain ikut membantu biaya pengobatan ibu saya." pesan Dewi. Klik link di www.jamkesnews.com . (*)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved