Jenazah di Pantai Coro Ternyata Nelayan Lobster, Keluarga Sempat Tak Curiga, Syok: Dia Pamit
Temuan jenazah di Pantai Coro ternyata nelayan penangkap lobster asal Dusun Jengglung, Kecamatan Tanggunggunung. Keluarga tak curiga: sudah biasa.
Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
Tim Inafis berupaya keras kembali menyusun sidik jari tangan korban yang mulai terkelupas.
Upaya ini membuahkan hasil. Sidik jari jenazah akhirnya terbaca dan keluar data kependudukannya.
“Akhirnya bisa dibaca alatnya, dan ternyata memang Slamet Riyadi. Keluarga juga sudah meyakini,” ujar Rudi.
Jenazah Slamet sudah rusak, diduga karena terombang-ambing di antara tebing Pantai Coro yang dikenal sangat tajam.
Jenazah Slamet segera dibawa pulang, dan dimakamkan Rabu (2/9/2020) malam.
Sebelumnya pemancing di Pantai Coro melihat sesosok jenazah mengapung dimainkan ombak, Selasa (1/9/2020) sore.
Temuan ini kemudian diteruskan ke aparat terkait dan Basarnas, Pos SAR Trenggalek.
Karena sudah gelap dan ombak besar, tim SAR Basarnas mengevakuasi jenazah pada Rabu (2/9/2020) pagi, ke Dermaga TPI Pantai Popoh.
Rombongan warga asal Kecamatan Munjungan sempat datang ke Pantai Popoh untuk mengidentifikasi jenazah ini.
Mereka menduga jenazah ini adalah Karyanto (38), nelayan asal Trenggalek yang terjatuh saat melaut.
Namun dari ciri fisik dan deretan giginya, keluarga memastikan jenazah itu bukan Karyanto.
Hingga kemudian warga Jenglungharjo datang dan memastikan, jenazah itu adalah Slamet Riyadi.
Penulis: David Yohanes
Editor: Heftys Suud