Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Program BOSS, Pengolahan Sampah Jadi Energi Alternatif di Desa dan Destinasi Wisata Banyuwangi

Kali ini Banyuwangi merancang program pengolahan sampah dengan metode Banyuwangi Olah Sampah di Sumbernya (BOSS).

Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/HAORRAHMAN
Tim TOSS memeragakan proses pengolahan sampah menjadi sumber energi terbarukan menggunakan Banyuwangi Olah Sampah di Sumbernya (BOSS), 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Haorrahman

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi memiliki berbagai program penanggulangan sampah.

Kali ini Banyuwangi merancang program pengolahan sampah dengan metode Banyuwangi Olah Sampah di Sumbernya (BOSS).

Program BOSS menjadi salah satu solusi untuk memecahkan berbagai persoalan sampah yang diubah menjadi sumber energi terbarukan.

BOSS akan dirancang di desa-desa dan destinasi wisata di Banyuwangi.

Untuk menjalankan program BOSS ini, Banyuwangi berkolaborasi dengan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang merupakan program yang dinaungi oleh Kementerian ESDM dan PLN, bekerja sama dengan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), dan Comestoarra.com, startup company bidang teknologi informasi penunjang pengembang energi terbarukan.

Program ini terbukti sukses di berbagai tempat, seperti di Klungkung Bali, Ciliwung Jakarta, dan daerah lainnya. Di Banyuwangi program nantinya diberi nama BOSS.

Electrifying Majestic Banyuwangi, Listrik sebagai Pengungkit Ekonomi Berbagai Segmen

Program ini menggunakan metode pengelolaan dan pengolahan sampah di sumbernya, lalu menjadikannya sebagai sumber energi terbarukan berupa gas dan listrik tenaga uap.

“Program ini bagus karena bisa menjadi model penanganan sampah dari hulu, utamanya di destinasi wisata dan desa-desa. Selain menangani masalah sampah, BOSS juga menyelesaikan kebutuhan listrik rakyat karena mengubah sampah menjadi sumber energi alternatif. Kami sangat mendukung dan menyambut baik program ini,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, seusai Safari TOSS, Seminar, dan Pelatihan virtual di Aula Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Selasa (8/9/2020).

Seminar dan pelatihan virtual ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Komisaris Utama Comestoarra.com Supriadi Legino, Pengembang Metode Peuyeumisasi untuk TOSS dan Listrik Kerakyatan Sonny Djatnika Sunda Djaja, dan Ahli Lingkungan I Made Brunner.

Turut bergabung Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa, General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Nyoman S Astawa.

Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan segera membangun BOSS di sejumlah destinasi wisata dan desa-desa.

Resmi Daftar Pilkada Banyuwangi 2020, Ipuk Fiestiandani dan Sugirah Fokus Penciptaan Lapangan Kerja

“BOSS akan segera dibangun di destinasi wisata agar mata rantai pengelolaan sampah tidak terlalu panjang. Langsung diproses di tempatnya sehingga setiap destinasi tetap bersih, sehat, dan bebas tumpukan sampah. Hasil energinya bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelas Abdullah Azwar Anas.

“Saya kira ini juga bisa dikerjakan di desa-desa dan kecamatan mengingat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah semakin penuh. Setiap desa pasti mampu karena anggarannya tidak terlalu besar,” tambahnya.

Tenaga ahli bidang Supply Value Chain Management TOSS, Arief Noerhidayat mengatakan, pengolahan sampah ini dilakukan dengan metode peuyeumisasi atau biodrying menggunakan bioaktivator (bakteri).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved