Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Khofifah Ajak Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur Kampanye Protokol Kesehatan ke Tulungagung

Khofifah Indar Parawansa memperkenalkan Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur. Mereka adalah para pasien Covid-19 yang dirawat dan sembuh.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bagi-bagi masker di Pasar Ngemplak Tulungagung, Minggu (13/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggandeng komunitas sepeda untuk kampanye protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ( virus Corona ) di Tulungagung, Minggu (13/9/2020).

Khofifah Indar Parawansa gowes bersama berbagai komunitas, dari Pendopo Kabupaten Tulungagung ke Pasar Ngemplak, dan dilanjutkan ke Kecamatan Kauman.

Dalam kesempatan ini, Khofifah Indar Parawansa juga memperkenalkan Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur.

“Mereka adalah para pasien yang dirawat dan sembuh. Mereka mau sampaikan ke saudara-saudara se-Jatim, hari ini kita harus patuh, disiplin memakai masker dengan benar,” terang Khofifah Indar Parawansa.

Dia menambahkan, selain mengampanyekan protokol kesehatan, dirinya berharap tidak ada stigma kepada pasien yang sudah sembuh dari Covid-19.

Karena itu, Khofifah Indar Parawansa mengajak komunitas para penyintas Covid-19 ini untuk keliling Jawa Timur.

Untuk Pengesahan Anggota Baru PSHT, Polres Tulungagung Kerahkan Pengamanan Besar-besaran

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga mengungkap angka kesembuhan Jawa Timur tertinggi di Pulau Jawa.

“Angka kesembuhan kita mencapai 79.08 persen per kemarin sore. Ini berita baik, tapi kita tetap harus waspada karena Covid-19 belum berhenti,” tegasnya.

Tingginya angka kesembuhan ini tidak lepas dari strategi pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) yang diterapkan setiap ada temuan.

PSBM pernah sukses diberlakukan di Magetan, Lapas Porong Sidoarjo, dan di Banyuwangi.

Karena itu PSBM dianggap pengalaman praktik terbaik yang pernah dilakukan di Jawa Timur.

Aset Pemkab Tulungagung Bekas Kali Mati Dikuasai Warga, Disperumkim Bersiap Lakukan Penertiban

Birokrasi Rumit, Alasan Pengembang Ogah Membangun Rumah Bersubsidi di Tulungagung

“Tidak berharap ada klaster baru. Tapi jika ada klaster, maka format yang kita ambil adalah PSBM,” sambung Khofifah.

Secara khusus Khofifah menyebut Tulungagung sudah punya modal dengan keberadaan kampung tangguh.

Kampung tangguh bisa menjadi sarana melakukan pengawasan hingga sosialisasi.

Sehingga jika ada kasus transmisi lokal, kampung tangguh punya sistem agar tidak meluas.

Pemkab Tulungagung Merekrut Relawan Penanggulangan Covid-19 dari Kalangan Anak Muda

Terjadi Lonjakan Jumlah Pasien Covid-19 di Tulungagung Selama 11 Hari, Warga Termakan Isu Konspirasi

Dalam kesempatan ini, Khofifah membagi-bagikan masker kepada para pengunjung Pasar Ngemplak Tulungagung.

Selain itu, Khofifah juga membagikan paket sembako pada para tukang becak dan warga kurang mampu di sekitar Pasar Ngemplak.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved