Virus Corona di Ponorogo
Besuk Pasien yang Dikira Sakit Jantung, 13 Orang di Ponorogo Tertular Covid-19, Dua Desa Lockdown
Setelah membesuk pasien yang dikira sakit jantung, belasan warga Ponorogo tertular Covid-19. Dua desa bahkan lockdown.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengumumkan, dalam sepekan terakhir terdapat tambahan 55 kasus positif virus Corona ( Covid-19 ) di Ponorogo, Jawa Timur.
Selain itu, Ipong Muchlissoni juga mengumumkan adanya dua pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Salah satu daerah penyumbang tambahan kasus baru terbanyak dalam pekan ini adalah dari Desa Kutu Kulon, dan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo.
Di dua desa tersebut, terjadi penularan atau transmisi lokal dari pasien kasus 303 yang menulari 13 saudara dan tetanggnya.
Pasien nomor 303 ini adalah seorang laki-laki umur 62 tahun, asal Desa Kutu Kulon dan yang bersangkutan sudah meninggal saat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Ponorogo.
• Masuk Rumah Dinas Bupati Ponorogo Wajib Rapid Test, Belajar dari Prabowo Subianto & Suharso Monoarfa
• Perbup Ponorogo Segera Direvisi, Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Bisa Didenda Rp 250 Ribu
"Karena tadinya dikira (pasien 303) ini bukan virus Corona. Dikira sakit jantung karena dia ada riwayat itu dan sudah tua, sehingga banyak keluarganya membesuk," kata Ipong Muchlissoni, Sabtu (19/9/2020).
Dari situlah penularan bermula hingga membuat kedua desa saat ini diberlakukan sistem lockdown sejak beberapa hari yang lalu.

"Saya mengimbau sekaligus melalui relawan dan satgas meminta masyarakat untuk tidak kunjung mengunjungi dulu kecuali penting, dan itu pun harus mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Selain itu, tambahan kasus positif Covid-19 di Ponorogo juga banyak disumbangkan dari masyarakat yang bepergian dari luar kota.
• Angka Covid-19 Ponorogo Terus Bertambah, Ipong Launching Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan
• Polres Madiun Luncurkan Tim Nadi Rotan, Launching Dilakukan Serentak di 13 Kecamatan
Untuk itu, Ipong Muchlissoni mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga yang berpergian dari zona merah.
Jika terpaksa harus tetap bekerja atau melakukan kegiatan di luar rumah, ingat agar segera mencuci pakaian dan masker dengan deterjen serta membersihkan handphone dan benda lainnya dibawa selama bepergian.
Dalam kesempatan yang sama, politisi Partai Nasdem ini juga menyampaikan adanya 17 kasus yang terkonversi negatif atau sembuh.
Dengan tambahan tersebut, total ada 365 kasus Covid-19 di Ponorogo. 277 di antaranya sembuh, 13 pasien meninggal dunia, dan 75 pasien sedang isolasi atau menjalani perawatan.
Editor: Dwi Prastika
• Pemkab Nganjuk Terima 2000 Masker dari Staf Khusus Kepresidenan untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
• BREAKING NEWS: Sejumlah Warganya Terpapar Covid-19, Dua Desa di Ponorogo Terapkan Lockdown