Apa Bisikan Azis Syamsuddin sebelum Puan Maharani Matikan Mik saat Interupsi di Rapat Paripurna?
Sebelum Puan Maharani beraksi matikan mik saat interupsi di rapat paripurna RUU CIpta Kerja, sempat dibisiki Azis Syamsuddin.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Video Puan Maharani matikan mik saat Rapat Paripurna Pengesahan RUU Cipta Kerja belakangan viral di media sosial.
Dalam video juga Azis Syamsuddin bisik-bisik ke Puan Maharani saat aksi mematikan mik saat rapat.
Diketahui, video ini tengah ramai dibicarakan masyarakat Indonesia saat ini hingga trending.
Lalu, apa yang sebenarnya Azis Syamsuddin bisikkan ke Puan Maharani?
• Drama Pengesahan RUU Cipta Kerja, Mic Dimatikan saat Interupsi, 7 Item Krusial Ini Merugikan Buruh
Hal ini terjadi ketika anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman mengajukan interupsi.
Didahului isyarat dari Wakil Ketua DPR, Azis Syamsudin, Puan Maharani terlihat menggerakkan tangan seperti mematikan mik.
Ketika itu, Azis Syamsudin menolak interupsi Benny K Harman soal RUU Cipta Kerja Omnibus Law.
"Baik, terima kasih bapak ibu yang kami hormati, berkenaan dengan hal-hal yang kita sepakati dalam Rapat Paripurna ini," kata Azis Syamsudin.
"Interupsi ketua," potong Benny K Harman.
• Demokrat Walk Out Tolak RUU Cipta Kerja, Komitmen Koalisi dengan Rakyat, AHY: Bersatu Kita Bangkit
Namun Azis Syamsudin tak mengizinkan Benny K Harman untuk bicara.
"Sebentar Pak Benny, saya tadi sudah berikan kesempatan pada Fraksi Demokrat," kata Azis Syamsuddin.
"Ini sebelum dilanjutkan," kata Benny.
"Nanti Pak Benny," tekan Azis Syamsuddin.
"Tolong Pak Ketua sebelum dilanjutkan kami dikasih kesempatan," pinta Benny K Harman.
"Saya sudah berikan kesempatan," kata Azis Syamsuddin.
Saat itu, Azis Syamsuddin terlihat mengulurkan tangannya ke samping Puan Maharani.

• Serikat Buruh di Lumajang Tolak UU Cipta Kerja, Adukan Nasib ke DPRD: Masak Upah Kita Turun Terus
"Tolong Pak Ketua," kata Benny K Harman.
"Nanti Pak Benny, saya sudah kasih kesempatan," kata Azis Syamsuddin.
Benny K Harman tetap kukuh meminta kesempatan untuk interupsi.
"Ketua sudah ambil keputusan setelah itu nanti pemerintah," kata Benny.
"Makanya nanti setelah pandangan pemerintah saya berikan kesempatan," kata Azis Syamsuddin.
Azis Syamsuddin kembali memberi kode pada Puan Maharani.
Saat itu, tiba-tiba saja mik Benny K Harman mati.
Namun tak lama kemudian, Benny K Harman kembali berbicara.
"Pak Benny saya minta nanti ada bisa dikeluarkan dari ruangan kalau Anda tidak mengikuti aturan mekanisnme," kata Azis Syamsuddin.
"Saya interupsi," kata Benny K Harman.
"Tidak, saya yang ngatur dalam rapat ini," kata Azis Syamsudin.
Puan Maharani terlihat kembali memencet tombol di hadapannya hingga mik Benny K Harman mati.
• Ribuan Buruh di Surabaya Geruduk Kantor DPRD Jatim, Minta Presiden Buat Perpu Cabut UU Cipta Kerja
Namun, Azis Syamsuddin membantah beri interuksi agar Puan Maharani matikan mik Benny K Harman.
"Kalau miknya mati, itu di dalam tatib setiap 5 menit mik otomatis mati."
"Diatur di dalam tata tertib, disahkan dalam rapat paripurna tanggal 2 April 2020," kata Azis Syamsuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2020), dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunews.com (grup TribunJatim.com).
Azis Syamsuddin membantah jika dirinya meminta Ketua DPR RI, Puan Maharani mematikan mik saat interupsi dari Fraksi Partai Demokrat.
"Saya berbisik kepada Bu Ketua (Puan Maharani) supaya tidak dobel suaranya."
"Karena kalau kita ibarat main Zoom meeting antara laptop satu laptop yang lain sama-sama suaranya dibuka, kan voice-nya ganggu."
"Jadi saya enggak bisa dengar pembicaraan orang," ujarnya.
"Setiap menit miknya mati. Kan tadi saya bilang supaya tidak doubling."
"Saya tidak tahu mikrofonnya bagaimana, saya minta supaya mikrofonnya tidak doubling," ujarnya.
• Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Aliansi Pekerja Buruh Surabaya Gelar Aksi di DPRD Jatim
Melansir Tribunnews.com, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyayangkan aksi Puan Maharani tersebut.
"Itu sebetulnya disayangkan. Sebetulnya kan jabatan sebagai anggota DPR ini bisa jadi pelatihan buat Puan, kawah candradimuka lah sebelum menuju ke capres," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/10/2020).
Apalagi Hendri melihat putri Megawati Soekarnoputri tersebut sebagai sosok perempuan potensial, memiliki dukungan partai dan juga memiliki pengalaman politik yang bagus.
Sayangnya, kata dia, aksi Puan Maharani bisa dikatakan yang bersangkutan, kurang bijaksana dan kurang bisa mendengarkan.
Menurutnya sebagai wakil rakyat, Puan Maharani harus belajar lebih banyak mendengarkan, terutama keluhan rakyat itu sendiri.
Selain itu, keluhan kolega sesama wakil rakyat juga tetap perlu direspons secara bijak.
"Mbak Puan ini kan pemimpin potensial, perempuan yang sudah punya jabatan tinggi sekali. Kemudian ada sokongan partai politik, jadi ketua DPR. Dia itu pengalaman politiknya itu bagus banget," kata dia.
"Nah, kalau sudah bagus banget karier politiknya itu seharusnya bisa lebih bijaksana dan lebih banyak mendengarkan."
"Mendengarkan keluhan rakyat atau yang paling dekat kan bisa jadi mendengarkan keluhan koleganya."
"Jadi semoga saja hal ini tidak terjadi lagi dan Mbak Puan bisa lebih bijaksana," ujar Hendri.
• Besok Mogok Nasional, 5 Ribu Buruh Bakal Turun Jalan di Gresik: Tolak Pengesahan RUU Omnibus Law
Sebelumnya diberitakan, anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Irwan mengaku kecewa kepada pimpinan DPR yang mematikan mikrofon, saat ia menyampaikan pendapat terkait RUU Cipta Kerja.
"Entah apa alasan pimpinan sidang, tapi saya merasa ini upaya menghalangi tugas saya dalam menjalankan fungsi legislatif," kata Irwan kepada wartawan, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
"Tentu ini ancaman buruk bagi demokrasi ke depan, apalagi hak berpendapat di parlemen dijamin oleh undang-undang. Saya tidak tahu apakah ini masuk dalam kategori contempt of parliament," ucap Irwan.
Menurutnya, sebagai anggota DPR yang konstitusinya dijamin oleh undang-undang, sebagaimana hak pimpinan dalam menyampaikan pendapat di sidang paripurna, tentu mematikan mikrofon sangat mengecewakan.
"Saya sangat kecewa dan sedih karena apa aspirasi rakyat di luar yang saya ingin sampaikan secara jernih dan tuntas, tidak bisa tersampaikan jelas dan tegas."
"Karena di samping sering dipotong oleh pimpinan sidang, juga mikrofon saya dimatikan," ujar Anggota Komisi V DPR itu.
• Deretan Pasal UU Cipta Kerja Dinilai Merugikan Buruh, Ada 7 Poin Krusial yang Jadi Sorotan, Cek!
Politisi Andi Arief pun turut menanggapi hal ini.
Andi Arief menulis di akun Twitter-nya soal sikap Demokrat pada Puan Maharani.
"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan.
Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan.
Puan Marahani.," tulis Andi Arief.
Sementara itu Rachland Nashidik menulis, Puan Maharani telah melakukan contempt of parliament.
"Puan Maharani telah melakukan "contempt of parliament" karena mematikan mic saat @irwan_fecho
tengah menyampaikan pendapat.
Tindakan Puan itu menghalangi anggota DPR terpilih dari Fraksi Partai Demokrat dalam menjalankan tugasnya.
Sila periksa definisi contempt of parliament.," tulis Rachland Nashidik di Twitter.
• Download Lagu MP3 Ku Puja Puja versi New Pallapa Jihan Audy Dangdut Koplo, Sungguh Ku Terpuruk
Artikel ini sudah tayang di laman TribunnewsBogor.com dengan judul Puan Matikan Mik Saat Demokrat Interupsi Omnibus Law, Andi Arief : Dulu Kau Menangis Kami Tampung.