Penganan Covid
Rekomendasi Waktu yang Tepat Tes Covid-19 dari National Hospital Surabaya, 'Jangan Gegabah'
Dokter National Hospital Surabaya, Cynthia Dewi Wijaya imbau tak gegabah tes Covid-19. Ini rekomendasi waktu yang tepat rapid test dan Swab PCR.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menurut Dokter di Divisi Medical Check Up National Hospital Surabaya, Cynthia Dewi Wijaya, di tengah pandemi ini banyak masyarakat yang terkesan gegabah melakukan tes virus Corona ( Covid-19 ).
Terkadang, tes yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Cynthia menyarakan, apabila pasien ingin melakukan rapid test, lebih baik dilakukan pada hari ketujuh atau ke-10 setelah mengalami gejala.
• Download Lagu MP3 Tetap Untukmu Anneth, Pemenang Indonesian Idol Junior 2018, Disertai Video Klip
• Wali Kota Risma Marahi Pemuda Diduga Provokator Demo Tolak Omnibus Law, Tahan Tangis: Tega Kamu!
Bisa juga pada hari ke-10 atau ke-14 setelah melakukan kontak dengan orang yanng dicurigai terpapar Covid-19.
"Karena yang diperiksa saat melakukan rapid test adalah antibodi pasien. Sehingga apabila dilakukan pada hari kedua atau ketiga setelah mengalami gejala, bisa jadi antibodi tersebut belum terbentuk," ujarnya.
Meski begitu, hal tersebut tidak menjadi patokan.
• Wali Kota Risma Naik Motor ke Lokasi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Turun Bersihkan Bekas Kericuhan
• Tinggal Selangkah Lagi Sam HC-Gunadi Handoko Jadi Pasangan Calon di Pilkada Malang 2020
Cynthia melanjutkan, waktu ideal untuk melakukan rapid test adalah sesudah hari ke-14, di mana pada waktu tersebut antibodi sudah terbentuk.
"Tapi kalau pasien tanpa gejala atau tidak tahu gejalanya apa, saya lebih menyarankan tes serologi. Gunanya memang sebagai screening awal untuk menjaring orang-orang tanpa gejala," tambahnya.
Sedangkan waktu ideal untuk melakukan tes Swab PCR adalah tiga hingga lima hari setelah kontak atau terpapar.
Cynthia menambahkan, tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan pasien untuk sebelum pemeriksaan Covid-19.
Ia hanya mengingatkan, apabila akan melakukan tes Swab PCR, penting bagi pasien untuk memberikan informasi kepada dokter mengenai kondisi mereka.
"Misal, kalau punya tumor atau tulang hidung yang bengkok. Ini supaya pasien dan dokter merasa nyaman saat melakukan pemeriksaan," tutupnya.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud