Warga Desa di Trenggalek Bekerja Sama Manfaatkan Lahan Kosong untuk Menanam Bibit Sayur
Warga Desa Dongko, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, memanfaatkan lahan kosong di tengah desa untuk menjadi tempat menanam sayur.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Warga Desa Dongko, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memanfaatkan lahan kosong di tengah desa untuk menjadi tempat menanam sayur.
Warga dari sepuluh rukun tetangga (RT) berbagi tempat menanam bibit di lahan yang terbatas.
Jenis bibit yang ditanam pun bermacam-macam. Antara lain sawi, selada, buncis, timun, kacang, dan kangkung.
Warga menanam dengan menggunakan teknik vertikultur. Kebanyakan memanfaatkan wadah bekas sebagai pot dan paralon sebagai media tanam hidroponik bertingkat.
Warga setempat menamai lokasi tersebut dengan sebutan Gema Kucur.
Ketua Seksi Pertanian Terpadu Gema Kucur, Johan Suharjo, mengatakan, pemanfaatan lahan tersebut adalah langkah awal edukasi kepada warga.
Baca juga: Menginap di Rumah Warga Trenggalek Jadi Cara Mas Ipin Mendengar Keluh Kesah untuk Tentukan Kebijakan
Baca juga: Berakhir, BPCB Jatim Akan Lanjutkan Ekskavasi Candi Gedog Kota Blitar Tahun Depan
Tujuannya, agar semakin banyak warga yang tergerak memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah masing-masing untuk bercocok tanam.
"Kami berharap, tempat ini akan menjadi sarana edukasi masyarakat sekitar. Agar mereka bisa mencontoh bagaimana menanam sayur di rumah masing-masing," tutur Johan, Senin (12/10/2020).
Selain contoh hasil tanaman sayur, tersedia juga petugas penyuluhan pertanian yang siap membimbing warga di Gema Kucur.
Bibit-bibit yang ditanam di Gema Kucur adalah bibit bantuan dari pemerintah. Hasil tanam nantinya bakal dikelola bersama untuk pengembangan lanjutan.
Baca juga: Rekrut 10.850 Anggota KPPS, KPU Kabupaten Trenggalek Berencana Pasrahkan Pengamanan TPS ke Pemkab
Baca juga: Disparbud Siapkan Paket Wisata Pulihkan Industri Pariwisata Kota Blitar di Masa Pandemi Covid-19
Johan mengatakan, pihaknya akan mengajak para pedagang sayur keliling membeli dan menjual kembali hasil tanaman di sana.
Prawito, salah satu warga yang turut bergabung dalam gerakan menanam bibit sayur itu, mengaku antusias.
"Tiap hari kami bekerja sama untuk menyiapkan penanaman di sini," tuturnya.
Menurutnya, sudah banyak warga setempat yang memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk bercocok tanam.
Baca juga: Tempel Imbauan Ayo Pakai Masker di Moncong Truk, Polres Trenggalek Ajak Tertib Protokol Kesehatan
Namun, teknik yang selama ini dijalankan masih sebatas otodidak.
"Untuk itu kami di sini selalu berkoodinasi dengan Dinas Pertanian. Meminta masukan," tutur Prawito.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Didik Susanto mengatakan, Gema Kucur merupakan salah satu contoh riil depot terpadu.
Depot terpadu adalah turunan dari Argopark Trenggalek di tingkat kecamatan. Seperti diketahui, Argopark Trenggalek merupakan tempat pertanian terpadu yang ada di pusat kota tersebut.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Tulungagung Berjanji Kawal Aspirasi Tolak UU Cipta Kerja, Massa Membubarkan Diri
Trenggalek, kata Didik, telah memiliki tiga depot lain serupa. Yakni di Kecamatan Tugu, Suruh, dan Durenan.
"Target kami, seluruh kecamatan akan memiliki depot serupa nantinya," pungkas Didik.
Editor: Dwi Prastika