Jelang Demo Susulan Tolak UU Omnibus Law, Polresta Malang Kota Antisipasi Perusakan Kendaraan
Jelang demo susulan tolak UU Cipta Kerja, Kapolresta Malang Kota beri atensi menjaga kendaraan dinas dan masyarakat. Siapkan rantis dan water canon.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jelang demo susulan tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata menekankan beberapa atensi khusus kepada personil pengamanan gabungan unjuk rasa.
Dirinya memberikan atensi kepada para personil, untuk menjaga kendaraan dinas dan masyarakat.
"Kendaraan dinas dan kendaraan milik masyarakat harus disisir. Jangan sampai terjadi kejadian perusakan atau pembakaran seperti aksi unjuk rasa sebelumnya," ujar Kombes Pol Leonardus Simarmata dalam apel gelar pasukan pengamanan unjuk rasa, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Wali Kota Risma Minta Jaga Kondusifitas dan Kemanan Surabaya: Harus Menjadi Perhatian Bersama
Baca juga: Hendak Merusuh Aksi Tolak UU Cipta Kerja, 7 Oknum Pendemo di Gedung DPRD Kediri Diamankan Polisi
Ia juga meminta seluruh pasukan gabungan untuk terus bersiaga dengan menggunakan perlengkapan.
"Siapkan perlengkapan dan langsung dipasang, kendaraan juga disiapkan. Rantis dan kendaraan water canon juga harus sudah dalam kondisi siap untuk digunakan," tambahnya.
Selain itu mantan Kapolres Batu ini juga meminta agar anggota tetap mengedepankan sifat humanis dan persuasif. Dalam melakukan aksi pengamanan unjuk rasa tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ketua KPU Ponorogo Jadi Korban Pencurian Pecah Kaca, Uang dan Surat Berharga Digondol
Baca juga: Disperindag Jatim Beber Temuan Ini: Masyarakat dan Pengusaha Harus Tahu Standardisasi Masker Kain
"Tidak boleh ada kekerasan. Jika ada pelaku kerusuhan, diidentifikasi dengan maksimal. Dan harus tetap profesional dalam melaksanakan tugas," bebernya.
Dirinya menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi, agar tidak terjadi unjuk rasa anarki seperti yang terjadi sebelumnya.
"Kami tidak ingin terjadi demo anarki terjadi di wilayah Kota Malang. Oleh karena itu sebagai tanggung jawab kepada masyarakat Kota Malang, kami menyiapkan sebanyak 3.000 personel gabungan dari polisi dan 5 SSK dari TNI untuk melakukan pengamanan," tandasnya
Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi depan gedung DPRD dan Balai Kota Malang pada pukul 11.20 WIB, terlihat pasukan gabungan pengamanan tetap disiagakan.
Meski hingga saat ini belum ada tanda tanda gerakan dari massa demo susulan suarakan tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Heftys Suud