Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ketua Fraksi PKS Dorong Penguatan Koperasi di Kota Malang untuk Wujudkan Kemandirian Ekonomi Rakyat

Untuk wujudkan kemandirian ekonomi, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Asmualik, menilai, penguatan sektor koperasi harus menjadi prioritas bersama.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
KOPERASI (Arsip) - Politisi PKS, Asmualik berpendapat agar Pemkot Malang tidak mengesampingkan peran sekolah swasta di Kota Malang, Rabu (9/7/2025). Asmualik, menilai, penguatan sektor koperasi harus menjadi prioritas bersama. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Asmualik mengatakan, banyak koperasi yang mati sebelum berkembang.
  • Pemkot Malang diminta bisa mengambil langkah tepat di momen pengembangan Koperasi Merah Putih.
  • Asmualik menilai, pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong koperasi agar bisa tumbuh dan terlibat dalam kegiatan ekonomi lokal.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Malang, Asmualik, menilai, penguatan sektor koperasi harus menjadi prioritas bersama.

Ia menegaskan, semangat ekonomi gotong royong sebagaimana dicita-citakan pendiri bangsa masih relevan untuk menjawab tantangan zaman.

“Indonesia itu tidak individual. Sejak awal negara ini dibangun atas dasar kebersamaan," ujar Asmualik, Minggu (9/11/2025).

"Maka kekuatan ekonomipun harus dikembangkan secara bersama-sama, salah satunya melalui koperasi,” tambahnya.

Namun menurutnya, hingga kini belum ada koperasi yang benar-benar menjadi barometer keberhasilan dan bisa dijadikan rujukan bagi koperasi lain di Kota Malang.

Padahal, sistem dan prinsip koperasi sebenarnya sudah bagus.

Tantangannya terletak pada manajemen dan kapasitas para pengurusnya.

Ia mendorong Pemkot Malang bisa mengambil langkah tepat di momen pengembangan Koperasi Merah Putih.

“Banyak koperasi yang mati sebelum berkembang, atau hidup segan mati tak mau," ujarnya.

"Ini karena kurangnya pemahaman dan kesadaran para pengurus tentang makna berkoperasi,” ucapnya.

Asmualik menambahkan, persoalan lain yang sering muncul adalah pergantian kepemimpinan dalam koperasi.

Kualitas manajemen yang tidak konsisten membuat koperasi sulit bertahan lama.

Karena itu, ia mendorong adanya penguatan strategi nasional dan pembentukan sekolah-sekolah koperasi agar regenerasi berjalan lebih baik.

Baca juga: DPRD Kota Malang Buat Skema Tingkatkan Intensifikasi untuk Menggenjot Pendapatan Asli Daerah

“Perguliran kepemimpinan sangat berisiko. Tahun ini bisa bagus, tapi setelah berganti pengurus malah menurun," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved