Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bulog Tulungagung Siap Memasok Beras BPNT untuk Tutup Peluang Kecurangan, Menjamin Kualitas SNI

Perum Bulog Cabang Tulungagung siap menyediakan beras untuk kebutuhan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Kepala Perum Bulog Cabang Tulungagung, Junaidi, Rabu (14/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Perum Bulog Cabang Tulungagung siap menyediakan beras untuk kebutuhan Bantuan Pangan Nontunai ( BPNT ).

Sebab Timkor BPNT Tulungagung berencana mengambil beras Bulog untuk menjamin mutu.

Hal ini setelah ditemukan indikasi pengoplosan beras premium dengan beras berkualitas rendah untuk BPNT.

Akibatnya, Kelurga Penerima Manfaat (KPM) dirugikan, karena menerima beras kurang layak.

"Kami siap melayani kebutuhan BPNT. Karena bisnis utama kami memang beras," terang Kepala Bulog Cabang Tulungagung, Junaidi, Rabu (14/10/2020).

Lanjut Junaidi, jika sistem baru ini diterapkan, nantinya tidak ada transporter.

Baca juga: Kegiatan Kesenian Masih Dibatasi Akibat Covid-19, Pemkab Tulungagung Salurkan Bantuan ke Seniman

Baca juga: Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, PMII Tulungagung Salawatan dan Tabur Bunga di Gedung DPRD

Pemasok mengambil beras langsung dari gudang Bulog, dan mengemasnya sendiri sebelum dikirim ke Ewarong.

Setiap mengeluarkan beras kepada pemasok, Bulog akan mengambil sampel.

"Sampel ini yang akan kami jadikan bukti jika ada temuan beras berkualitas rendah. Akan kami cocokkan, sama tidak dengan sampelnya," sambung Junaidi.

Lanjutnya, selama ini memang ada permintaan beras ke Bulog untuk BPNT.

Temuan di lapangan, ada indikasi pengoplosan beras Bulog dengan beras berkualitas rendah.

Baca juga: Beredar Nomor WhatsApp yang Mengaku Bupati Tulungagung, Dipakai Menipu Pengurus Pondok Pesantren

Baca juga: Viral Video Mesum Sepasang Kekasih di Taman Ponorogo, Perekam: Tanganku Ndredeg Ya Allah

Karena itu, jika semua beras berasal dari Bulog, pihaknya bisa menjamin kualitas beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Pemasok nanti akan bertanggung jawab kepada beras yang disalurkannya. Jika ada komplain kualitas, dia yang bertanggung jawab, bukan Bulog," tegas Junaidi.

Saat ini Bulog masih menunggu petunjuk teknis yang sedang dibahas Timkor BPNT Tulungagung.

Karena itu Bulog juga belum menentukan harga dasar beras untuk para pemasok.

Baca juga: Pikap Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, Terbang 50 Meter dan Mendarat di Atas Pagar Tembok Warga

Harga sebelumnya, Bulog mematok Rp 10.600 per kilogram beras premium.

"Karena harga beras premium kan juga dipengaruhi stok, masa panen atau bukan dan lain-lain," pungkas Junaidi.

Penunjukan Bulog sebagai penyedia komoditi beras ini untuk menutup kecurangan penyaluran BPNT.

Sebab temuan sebelumnya, banyak penyalur komiditi liar.

Mereka memasok beras dengan kualitas rendah, bahkan ada yang tidak layak konsumsi.

Baca juga: Bupati Tulungagung Tenangkan Warga Pantai Sine yang Termakan Isu Tsunami, Beri Edukasi Tanda Bencana

Para pelaku ini mencari keuntungan dengan cara memberikan beras berharga murah.

Mereka juga mengurangi volume, sehingga nilai paket BPNT yang disalurkan kurang dari Rp 200.000.

Karena itu, kepala Dinas Sosial yang baru mengusulkan perubahan sistem, untuk menutup peluang kecurangan.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved