Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tri Rismaharini Pernah Marahi Demonstran Omnibus Law, Lihat 5 Momen Kemarahan Sang Wali Kota

Wali Kota Risma, atau Tri Rismaharini memang dikenal publik sebagai sosok yang fenomenal.

Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat ditemui di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam Surabaya, Jumat (28/8/2020). 

4.Ngamuk ke pengedar sabu

Tri Rismaharini juga pernah ngamuk ke pengedar sabu.

Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Juni 2020 lalu.

Saat itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba mengamuk di depan salah seorang pengedar sabu yang ditunjukkan Polrestabes Surabaya.

Risma kemudian memghampiri tersangka perempuan yang menyelundupkan 7 kilogram sabu dari jaringan asal Malaysia.

"Bayangno lek kenek adikmu. Mbakmu. Keluargamu. Yak opo. Hah!," bentak Risma kepada salah seorang tersangka itu.

Sorot tajam mata Risma membuat tersangka perempuan itu keder. Bahkan saat diminta menatap balik Walikota Surabaya itu, si tersangka hanya bisa tertunduk lesu.

"Bayangno maneh heh. Iku (narkoba) lek sampe kenek anakmu, mbakmu, keluargamu. Gelem dikei ngono?," lanjutnya.

Sementara itu, polisi menegaskan tak akan lembek terhadap penanganan peredaran narkotika di Surabaya.

"Kami tidak akan segan. Melihat besarnya barang bukti narkotika yang disita di Surabaya menandakan semua aspek harus satu visi tabuh genderang perang terhadap narkoba. Kalau ada yang melawan kami akan lakukan tindak tegas terukur," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhony Eddison Isir, Kamis (18/6/2020) lalu.

Sebelumnya, Polisi memusnahkan 145 Kilogram sabu ke dalam mesin incinerator. Tak hanya sabu, 22.191 butir pil ekstasi, 4.280 butir pil happy five, 36 butir pil xanax dan 6,5 juta butir pil koplo.

Pemusnahan barang bukti itu dilakukan setelah Polrestabes Surabaya bersama Polsek Jajaran melakukan penangkapan terhadap 739 tersangka berbagai jaringan baik kelas kakap hingga kelas teri periode Desember 2019 hingga Juni 2020.

5. Marahi demonstran

Momen kemarahan Tri Rismaharini lainnya adalah saat terjadinya demo penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law 8 Oktober 2020 lalu.

Saat itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak dapat menyembunyikan amarahnya lantaran berbagai fasilitas publik rusak.

Hal itu terjadi usai kericuhan dalam demo tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) lalu.

Geramnya Wali Kota Risma itu lantaran yang merusak itu diketahui merupakan warga luar kota.

"Aku belain wargaku setengah mati kenapa kamu ke sini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu," kata Risma geram.

Risma memarahi sendiri tepat di depan pemuda yang diamankan polisi lantaran dianggap provokator.

Pemuda itu memang mengaku jika dia bukan warga Surabaya.

Saat marah, suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.

Wali Kota Risma berulang kali mengatakan, jika fasilitas publik itu dia bangun untuk warganya.

"Kenapa kamu hancurin, tega sekali kamu," ujar Risma geram.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga sempat memarahi orang yang dia temui.

Risma meminta agar tak ada yang bakar-bakar fasilitas lagi.

Aksi massa yang menolak Omnibus Law itu memang sempat menimbulkan kericuhan.

Suasana aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi itu sempat mencekam.

Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas publik, terutama di area Jalan Gubernur Suryo rusak.

Mulai dari barrier yang dibakar, hingga Taman Apsari yang beberapa fasilitasnya rusak.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved