Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Covid-19 Capai 1 Juta, Inggris Lockdown untuk Kedua Kalinya Mulai Hari Ini hingga 2 Desember

Lockdown di Inggris akan dimulai pada Kamis (5/11/2020) dini hari waktu setempat hingga 2 Desember.

Instagram.com/@borisjohnsonuk
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan bahwa Inggris kembali menerapkan lockdown untuk kedua kalinya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Covid-19 di Britania Raya mencapai 1 juta, Inggris akan lockdown untuk kedua kalinya.

Jadwal lockdown dimulai hari ini 5 November 2020 hingga 2 Desember 2020.

Kabar di mana Inggris akan lockdown untuk kedua kalinya diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Boris Johnson secara resmi mengumumkan bahwa Inggris kembali menerapkan lockdown untuk kedua kalinya.

Boris Johnson mengumumkan keputusan lockdown tersebut pada Sabtu (31/20/2020) sore waktu setempat sebagaimana dilansir dari Reuters.

Lockdown di Inggris akan dimulai pada Kamis (5/11/2020) dini hari waktu setempat hingga 2 Desember.

Keputusan itu diambil setelah kasus Covid-19 di Britania Raya mencapai 1 juta kasus dan adanya gelombang kedua infeksi virus Corona.

Baca juga: Trump Sudah Klaim Menang Pilpres AS Meski Penghitungan Belum Selesai: Pemilu Ini Kecurangan Terbesar

Baca juga: Main ke London Design Festival secara Virtual, Arsitektur UPH Gelar Virtual Tour ke 2 Distrik di LDF

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan bahwa Inggris kembali menerapkan lockdown untuk kedua kalinya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan bahwa Inggris kembali menerapkan lockdown untuk kedua kalinya. (Instagram.com/@borisjohnsonuk)

Angka kematian di Inggris akibat Covid-19 adalah yang tertinggi di Eropa dengan penambahan kasus per hari mencapai 20.000 kasus.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa skenario "terburuk" dengan 80.000 kematian mungkin dapat terlampaui.

Selama lockdown, rakyat Inggris hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu seperti bersekolah, bekerja, olahraga, berbelanja kebutuhan, dan membeli obat-obatan.

“Kita harus bertindak sekarang,” kata Boris Johnson, diapit oleh Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty dan Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Patrick Vallance.

Baca juga: Empat Nakes RSUD Ali Manshur Jatirogo Tuban Terpapar Covid-19, Ruang Bersalin Dilockdown

Baca juga: Besuk Pasien yang Dikira Sakit Jantung, 13 Orang di Ponorogo Tertular Covid-19, Dua Desa Lockdown

Boris Johnson menambahkan jika lockdown tidak segera diterapkan, dia khawatir jumlah kematian di Inggris akan terus meningkat.

Selain itu, pemerintah Inggris akan menghidupkan kembali skema subsidi upah darurat virus Corona.

Subsidi tersebut akan diberikan kepada para pekerja yang diberhentikan sementara waktu selama lockdown dan akan menerima 80 persen dari gaji mereka.

Boris Johnson menambahkan toko-toko penting, sekolah, dan universitas akan tetap buka. Pub dan restoran tidak melayani makan di tempat, kecuali untuk dibawa pulang.

Baca juga: 2 Pegawai Kemenag Jember Meninggal Terpapar Covid-19, Kantor Lockdown Lagi hingga 21 September

Baca juga: Debat Pilkada Sidoarjo 2020, BHS-Taufiqulbar Unggul di Penataan Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved